Liputan6.com, Jakarta - Sony dan Discord mengumumkan kemitraan, guna meningkatkan pengalaman sosial pengguna di PlayStation. Kemitraan antar dua perusahaan ini diumumkan setelah Sony berinvestasi pada Discord, dalam putaran pendanaan terbarunya.
Mengutip laman SlashGear, Selasa (4/5/2021), karena Sony merupakan salah satu pemilik Discord, kedua perusahaan bekerja sama mengembangkan fitur sosial bagi PlayStation.
Advertisement
Dengan kemitraan ini, Discord sebagai aplikasi obrolan untuk para gamers, bakal hadir di PlayStation.
Discord sendiri diketahui memiliki lebih dari 140 juta pengguna aktif bulanan. Penggunanya makin banyak seiring dengan kondisi pandemi yang membuat interaksi virtual kian tinggi.
Tidak hanya dipakai oleh para gamers, Discord juga banyak dipakai oleh komunitas beragam, mulai dari penyuka olahraga, kelompok musik, hingga investor mata uang kripto.
Kesepakatan antara Sony dan Discord diumumkan oleh CEO Sony Interactive Entertainment, Jim Ryan.
Integrasikan Discord dan PlayStation Tahun Depan
"Tim kami telah bekerja bersama untuk menghadirkan pengalaman sosial dari Discord ke PlayStation. Tujuan kami adalah untuk mendekatkan pengalaman Discord dan PlayStation di konsol dan seluler mulai awal tahun depan," kata Ryan, dikutip dari The Economic Times.
Dengan begitu menurut Ryan, Discord memungkinkan teman-teman, kelompok, dan komunitas untuk saling bertemu, bergembira, dan berkomunikasi dengan mudah sembari bermain gim bersama-sama," kata Jim Ryan.
Sayangnya ia enggan mengungkap berapa jumlah investasi yang digelontorkan Sony untuk Discord.
Advertisement
Akhiri Pembicaraan Seputar Akuisisi dengan Microsoft
Pengumuman kemitraan antara kedua perusahaan diumumkan hanya sebulan setelah Discord mengakhiri pembicaraan akuisisi dengan Microsoft.
Saat itu Discord memilih untuk memperluas bisnisnya secara mandiri alih-alih menjual perusahaan ke Microsoft atau pihak lainnya.
Sebelumnya pada Desember 2020, Discord mendapatkan pendanaan USD 100 juta dalam pendaan privat yang membuat nilai valuasi perusahaan melonjak menjadi USD 7 miliar (sekitar Rp 100,9 triliun).
(Tin/Ysl)