Liputan6.com, Jakarta Striker Edinson Cavani seharusnya bisa bergabung dengan Manchester United atau MU lebih awal. Namun pemain asal Uruguay itu melewatkan kesempatan tersebut dan memilih tetap di Serie A.
Kesempatan pertama bergabung dengan MU bagi Cavani muncul pada musim panas 2010. Namun saat itu, Cavani lebih memilih pindah ke Napoli setelah memutuskan hengkang dari klub Palermo.
Advertisement
Bersama Napoli, Cavani menjelma menjadi idola baru ublik San Paulo. Dia menjadi mesin gol baru Partenopei di liga Italia dan mencatatkan 104 laga dengan torehan 78 gol dari tiga musimnya di Napoli.
Memori ini kembali terungkap saat Cavani berbicara dengan MUTV. Hanya saja, Cavani mengaku tidak terlalu ingat persis mengenai ketertarikan Setan Merah pada dirinya 10 tahun yang lalu.
"(Tersenyum) Bayangkan saja! Saya tidak ingat persis apa yang terjadi," kata Cavani dilansir Tribalfootball. Pemain berusia 33 tahun itu juga berkelakar, apabila tawaran untuk berseragam MU memang benar adanya, ia pun sudah menerimanya tanpa berpikir dua kali kala itu.
"Saya ingat ada pembicaraan tentang satu atau dua tim yang berbeda. Tapi hei, jika saya memiliki kesempatan itu, saya akan mengambilnya, tentu saja saya akan melakukannya, tanpa berpikir dua kali," ujarnya.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Proses Kepindahan ke Napoli
Pemain asal Uruguay ini menambahkan, bahwa dia hanya mengingat tentang proses negosiasinya bersama Napoli sebelum tampil membela negara kelahirannya di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
"Saya tidak ingat secara pasti apakah itu masalahnya. Tapi yang saya ingat adalah bahwa saya akan melakukan perjalanan ke Piala Dunia di Afrika Selatan, dan selama turnamen itu, saya berbicara dengan Napoli," bebernya.
"Dan, ya, saya memberi tahu mereka jika mereka percaya pada saya dan ingin saya pergi ke sana, kepercayaan dan kepercayaan diri sangat berharga bagi saya, jadi saya membuat keputusan dan setelah Palermo saya pindah ke Napoli,", ujar Cavani.
Advertisement
Akhirnya Gabung MU
Cavani sendiri akhirnya berseragam MU sejak awal musim 2020. Sebelum berkostum Setan Merah El Matador merupakan bomber tajam klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain.
Bermain tujuh musim di klub Paris itu, ia mampu menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub dengan torehan 138 gol dari 200 penampilan di semua kompetisi.
Penulis: Akbar Bintang Fahrizal