Liputan6.com, Jakarta Setelah berakhirnya bulan Ramadan, tibalah hari kemenangan, Idul Fitri yang dirayakan penuh sukacita oleh seluruh umat muslim di dunia dunia.
Uniknya, di setiap negara mempunyai tradisi masing-masing dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri. Biasanya hal ini disesuaikan dengan kultur dan budaya di setiap negara. Mulai dari tradisi sungkem, adanya festival hingga perang telur.
Baca Juga
Advertisement
Meski berbeda-beda, momen lebaran akan disambut secara meriah. Setiap negara yang memiliki ciri khas tersendiri pun membuat Idul Fitri semakin bermakna. Apalagi perayaan ini hanya bisa dilakukan sekali dalam setahun.
Penasaran apa saja? Berikut 7 tradisi unik perayaan Idul Fitri di berbagai negara, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (4/5/2021).
1. Seker Bayram di Turki
Umat muslim di Turki menempatkan Idul Fitri lebih penting dibanding Idul Adha, sama seperti tradisi Indonesia. Pemerintah Turki menetapkan libur nasional sebanyak tiga hari di luar hari raya. Namun yang berbeda dari perayaan Idul Fitri di Tanah Air terletak pada tradisi kulinernya.
Momen lebaran di Turki dirayakan dengan festival gula atau seker bayram. Seker bayram sendiri merupakan sebutan lain untuk hari raya idul fitri. Di hari itu, semua orang akan mengantarkan manisan ke rumah-rumah tetangga terdekat setelah melakukan sungkeman.
Advertisement
2. Perang Telur
Idul Fitri di Afghanistan juga memiliki tradisi sendiri. Masyarakat di sana menyebutnya dengan Tokhm-Jangi atau perang telur. Untuk turut serta, para lelaki akan berkumpul di lapangan dengan membawa telur ayam rebus.
Setelah melakukan salat Idul Fitri bersama, orang-orang akan berkumpul dan saling memecahkan telur rebus milik orang di sekitarnya. Peserta akan dianggap sebagai pemenang jika kulit telurnya tak pecah hingga akhir lomba.
3. Sungkeman
Idul Fitri menjadi momentum kemenangan bagi kaum muslim setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan penuh. Di Indonesia sendiri, ada ragam tradisi unik Lebaran yang selalu dilakukan di setiap tahunnya. Momen Idul Fitri identik dengan tradisi sungkeman dan halal bi halal.
Di mana anggota keluarga yang lebih muda meminta maaf sambil bersalaman dan sungkem kepada anggota keluarga yang dituakan. Setelah prosesi sungkeman, tradisi Lebaran akan dilanjutkan dengan halal bi halal, yaitu kegiatan silaturahmi yang diisi dengan saling bermaafan di Hari Raya Idul Fitri.
Advertisement
4. Menyiapkan Makanan Tradisional
Di Kosovo, lebaran biasanya dikenal dengan sebutan Bajram. Ketika hari Bajram tiba, masyarakat akan bangun lebih pagi dari biasanya. Kemudian para wanita akan menyiapkan makanan tradisional, yakni Borek dan beberapa hidangan penutup lainnya seperti pudding nasi dan juga baklava.
Lalu para pria pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat Eid. Sepulang salat, orang-orang akan keluar rumah dan berkeliling untuk saling memberikan ucapan selamat hari raya. Setelah satu jam, perayaan dilanjutkan dengan sarapan dan jamuan minum teh, kemudian ditutup dengan pergi mengunjungi keluarga dan merayakan Barjam bersama.
5. Menggelar Acara Kesenian
Jika di Indonesia lebaran identik dengan berbagai makanan lezat, beda halnya di Arab Saudi. Saat Idul Fitri tiba, maka suasana di negara tersebut akan kental dengan acara kesenian.
Sejumlah pagelaran akan diadakan, mulai dari teater, baca puisi, pertunjukan musik hingga parade. Selain itu, masyarakat muslim di Arab Saudi akan menghias rumah dengan bermacam pernak pernik untuk menyambut lebaran.
Advertisement
6. Berbelanja hingga Melukis Tangan dengan Henna
Keberadaan penduduk muslim di India terbilang cukup banyak. Di sana perayaan Idul Fitri diawali dengan Chaand Raat yang jatuh di malam terakhir Ramadan. Di malam Chaand Raat, orang akan pergi keluar untuk mengunjungi bazar dan berbelanja.
Kemudian, perempuan India juga akan mengenakan pakaian tradisional dan menghiasi tangan mereka dengan henna. Selain itu, hidangan yang tidak pernah absen saat lebaran di India adalah siwaiyaan, yaitu makanan bihun manis kering yang disajikan dengan susu.
7. Ziarah
Tradisi di China saat menyambut hari lebaran adalah mengunjungi makam leluhurnya. Bahkan tradisi tersebut dilakukan khusus untuk menghormati ratusan ribu muslim yang tewas selama Dinasti Qing.
Saat hari lebaran, para pria akan mengenakan jas khas dan peci putih, sedangkan wanita akan memakai baju hangat dan kerudung setengah tertutup.
Advertisement