Liputan6.com, Jakarta Hannover Messe 2021: Digital Edition telah usai, namun layaknya sebuah pesta yang meriah, ada banyak cerita menarik mengiringi pameran teknologi industri terbesar di dunia yang digelar 12-16 April lalu terutama bagi perkembangan industri 4.0 tanah air.
Expo dan networking Indonesia di Hannover Messe akan tetap berlangsung selama satu tahun ke depan secara online. Ini merupakan kesempatan yang sangat bagus untuk Indonesia sebagai partner country karena memberikan peluang yang lebih besar bagi para pelaku industri di tanah air untuk terus unjuk gigi akan kemampuan industri 4.0 di mata dunia sekaligus mendorong keterhubungan Indonesia dengan jejaring rantai suplai global.
Advertisement
“Kami melihat negara yang ditunjuk sebagai partner country adalah negara yang dinilai cukup maju di sektor industrinya. Ditambah dengan status negara anggota G20 dan adanya roadmap industri 4.0, Indonesia pun dinilai sejajar dengan negara-negara industri besar lainnya,” papar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Di ajang Hannover Messe Digital Edition kemarin Indonesia sebagai partner country menampilkan 156 peserta dari berbagai sektor industri, terutama tujuh sektor prioritas Making Indonesia 4.0, yakni industri elektronik, kimia, makanan dan minuman, tekstil dan garmen, otomotif, farmasi, serta alat kesehatan, dengan skala industri besar, menengah, dan startup.
156 peserta tadi tersebar ke dalam enam kategori yang dipamerkan, 15 peserta masuk dalam kategori Automation, Motion & Drives, 55 peserta masuk kategori Digital Ecosystem, 13 peserta ikut kategori Energy Solutions, 20 peserta ke dalam kategori Engineered Parts & Solutions, 38 peserta masuk kategori Global Business & Market, dan 15 peserta masuk kategori New Work.
Transformasi Industri dan Potensi Kerjasama
Hannover Messe 2021: Digital Edition menjadi sarana untuk mengubah wajah industri 4.0 Indonesia yang memanfaatkan teknologi berbasis riset dan inovasi sekaligus peningkatan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara industri lainnya di dunia. Dengan demikian industri nasional semakin luas terbuka pasar ekspornya ke seluruh belahan dunia juga menarik potensi investasi ke tanah air.
Ajang Hannover Messe juga dimanfaatkan oleh Kementerian Perindustrian untuk mendorong pengembangan ekosistem startup tanah air untuk menjadi provider teknologi perusahaan-perusahaan multinasional. Kementerian Perindustrian menjembatani startup dan penyedia teknologi dengan para investor. Inovasi-inovasi yang diciptakan dari para startup tanah air yang banyak diisi oleh anak muda Indonesia merupakan hal penting bagi negara Indonesia untuk bisa terus meningkatkan daya saing industri di kancah global.
Hal menarik lainnya adalah peningkatan kerja sama Indonesia dan Jerman. Pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Perindustrian serta Pemerintah Jerman melalui Germany Federal Ministry for Economic Affairs and Energi menandatangani Joint Declaration of Intent untuk memperkuat kerja sama di bidang infrastruktur mutu antara kedua negara. Kerja sama ini
bertujuan untuk memperkuat dialog bilateral teknis dan ekonomi bidang standarisasi, regulasi teknis, akreditasi, penilaian kesesuaian, metrologi, dan keamanan produk.
Kerja sama lainnya antara Indonesia dan Jerman adalah penandatanganan nota kesepahaman antara perusahaan dari Indonesia, PT. Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI) dan perusahaan Jerman, Toolcraft AG dalam rangka mendorong pengembangan industri dirgantara dan alat kesehatan seperti ventilator.
Nota kesepahaman ini mencakup kerja sama teknologi seperti advanced CNC-machining, additive manufacturing, digital engineering dan e-learning, robotics dan automation, serta plastic injection molding.
Menurut Dirjen KPAII Kementerian Perindustrian Eko S.A Cahyanto, dengan kesuksesan penyelengaraan Hannover Messe 2021: Digital Edition tentunya terjadi peningkatan kerja sama, kesepakatan bisnis, investasi, ekspor, dan transfer teknologi untuk mendorong percepatan upaya pemulihan ekonomi nasional imbas dari pandemi covid-19.
“Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi sangat penting untuk dilakukan. Sebab ini menjadi momentum penting untuk memacu branding nasional sekaligus dapat mendorong peningkatan kapabilitas sektor manufaktur kita,” ungkap Eko S.A Cahyanto.
(*)
Advertisement