Sri Mulyani Waspadai Varian Baru Covid-19, Bisa Ganggu Pemulihan Ekonomi

Pemerintah menyadari perkembangan Covid-19 masih akan menjadi tantangan terhadap pemulihan ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2021, 14:50 WIB
Petugas medis diperiksa dengan metode Tes serologi COVID-19 di RS Siloam, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab adalah tes untuk mendeteksi antibodi baik Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 dalam darah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyadari perkembangan Covid-19 masih akan menjadi tantangan terhadap pemulihan ekonomi. Bahkan tidak hanya tahun ini saja, tantangan akibat dari pandemi ini diprediksi masih berlanjut hingga tahun depan.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, saat ini kasus harian Covid-19 di seluruh dunia terus meningkat dengan mencapai lebih dari 800 ribu kasus per hari. Selain itu muncul berbagai varian baru covid-19, serta adanya gelombang baru pandemi yang terjadi di berbagai negara besar.

"Varian baru mungkin akan menimbulkan komplikasi dalam penanganan covid. Pada saat yang sama kita melihat meskipun program vaksinasi dimulai di seluruh dunia, namun aksesnya tidak merata," kata dia dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021, Selasa (4/5).

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengakui saat ini Indonesia sudah dimasuki oleh virus varian baru seperti di India. Dia membeberkan hingga saat ini sudah ada 10 orang terpapar virus tersebut.

"Bahwa virus itu udah masuk juga di Indonesia. Ada 10 orang yang sudah terkena," kata Budi dalam YouTube Sekretariat Presiden, Senin (26/4).

Dia mengatakan virus tersebut di temukan di Sumatera, Jawa Barat, dan Kalimantan. Budi merinci 6 orang diantaranya masuk dari luar negeri, kemudian 4 lainnya yaitu transmisi lokal.

"Virus tersebut 6 diantaranya adalah impor, jadi masuk dari luar negeri 4 diantaranya adalah transmisi lokal yang ini yang kita perlu jaga. 2 di Sumatera, 1 di Jawa Barat, dan 1 di Kalimantan Selatan," bebernya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Waspada, Terjadi Tren Kenaikan Kasus Positif Covid-19 di Beberapa Daerah

Polisi menggunakan pengeras suara untuk menghimbau protokol kesehatan kepada pengunjung Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (2/5/2021). Petugas gabungan memperketat penjagaan di pintu masuk Blok A dan B Pusat Grosir Tanah Abang guna mencegah kerumunan pengunjung. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Suharso Monoarfa meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Langkah ini guna memutus mata penyebaran Covid-19.

"Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan, namun di beberapa daerah terlihat adanya tren peningkatan seperti di Provinsi Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung Kepulauan Riau dan Riau," ujarnya dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021, Selasa (4/5/2021).

"Karena itu kami berharap masyarakat tetap perlu meningkatkan kewaspadaan dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga kluster baru Covid-19 dapat dihindari dan dikurangi," sambungnya.

Dia menambahkan, vaksinasi Covid-19 saat ini juga tengah digencarkan oleh pemerintah. Di mana pemerintah menargetkan sebanyak 70 persen dari total penduduk Indonesia mendapatkan suntikan, dengan harapan dapat tercapai kekebalan tubuh.

"Dengan demikian apabila kita dapat mengatasi dan mengendalikan mudah-mudahan kepercayaan publik terhadap kondisi kesehatan akan meningkat dan mendorong pemulihan ekonomi," jelasnya.


Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya