Liputan6.com, Jakarta KRI Nanggala-402, juga dikenal sebagai Nanggala II, merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra yang berada di bawah kendali Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur. KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak saat sedang melaksanakan latihan di perairan Bali pada tanggal 21 April 2021.
Berdasarkan Konferensi Pers Panglima TNI pada hari Minggu tanggal 25 April 2021, KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggalam dan dan seluruh awak kapal yang berjumlah 53 orang dinyatakan telah gugur dalam bertugas. Tenggelamnya KRI Nanggala-402 menjadi duka seluruh bangsa Indonesia tak terkecuali keluarga besar Badan Siber dan Negara (BSSN) RI. Dalam awak kapal KRI Nanggala-402 terdapat insan Persandian, yaitu :
Advertisement
1. Sertu Kom Achmad Faisal (Ahli Sandi Tingkat 1)
2. Sertu Kom Willy Ridwan Santoso (Ahli Sandi Tingkat 1)
3. Lettu laut (P) Muhadi (Penunjang Ahli Sandi).
4. Serda Kom Purwanto (Penunjang Ahli Sandi)
5. Serda Kom Eko Prasetyo (Penunjang Ahli sandi)
6. Kls Isy Raditaka Margiansyah (Penunjang Ahli Sandi).
Mereka merupakan prajurit yang bertugas sebagai operator peralatan sandi dan bertanggung jawab terhadap komunikasi kapal selam. Prajurit tersebut pernah melaksanakan pendidikan sandi dan telah menjadi bagian dari keluarga besar Persandian Indonesia.
Sesuai dengan Perpres No. 28 tahun 2021, BSSN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang keamanan siber dan sandi serta menjalankan fungsi penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang persandian.
Pelaksanaan tugas BSSN tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk dukungan penuh pada pelaksanaan kegiatan persandian di jajaran TNI oleh sebuah unit khusus (Unit Persandian) dan diawaki oleh personil Sandi yang telah dididik dan dilatih khusus dalam pengamanan informasi rahasia.
Kepala BSSN Letjen (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, keluarga besar BSSN menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya seluruh awak KRI Nanggala-402 termasuk insan Sandi yang bertugas menjamin komunikasi rahasia kapal perang RI yang menjadi garda terdepan kedaulatan NKRI.
"Semoga Tuhan Maha Kuasa menerima amal kebaikannya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. Sebagai penghargaan atas dedikasi, pengabdian serta pengorbanan insan Sandi tersebut, BSSN menganugerahkan penghargaan “Adibhakti Sanapati”. Adhibakti Sanapati merupakan penghargaan tertinggi di bidang persandian yang diberikan kepada personil persandian atas jasa dan dharma bakti yang luar biasa sepanjang hidupnya kepada bangsa dan negara dibidang keamanan siber dan/atau persandian," tutur Hinsa Siburian.
Penyerahan tanda jasa Adibhakti Sanapati dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pemantauan dan Pengendalian BSSN Mayjen TNI Dr. Suharyanto, S.E., M.M. yang disampaikan secara langsung di kediaman para prajurit tersebut. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjalin dan menjaga tali silaturahmi keluarga besar persandian Indonesia.
(*)