Kasus COVID-19 Naik Lagi, Istana Singapura Batal Gelar Acara Open House

Istana negara Singapura membatalkan acara Open House karena lonjakan kasus COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 05 Mei 2021, 09:00 WIB
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Jakarta - Istana Negara Singapura membatalkan acara Open House yang direncanakan akan diadakan pada 13 Mei mendatang karena lonjakan kasus COVID-19 di negara tersebut.

Pembatalan dilakukan hanya seminggu sebelum acara open house gabungan untuk merayakan Hari Buruh dan Hari Raya Lebaran.

Melansir Channel News Asia, Selasa (4/5/2021), awal pekan ini, meningkatnya jumlah infeksi lokal, termasuk kasus yang terkait dengan cluster Rumah Sakit Tan Tock Seng yang berkembang, membuat gugus tugas kementerian COVID-19 mengeluarkan nasihat yang menyerukan pengurangan interaksi sosial di masyarakat. 

“Dengan situasi COVID-19 yang mulai stabil pada bulan-bulan sebelumnya, sebelumnya kami berencana membuka kembali Istana untuk umum secara bertahap, dimulai dengan IOH (Istana Open House) pada Mei ini,” kata Kantor Kepresidenan dalam rilis media. 

Namun, dengan meningkatnya jumlah kasus lokal, kantor tersebut mengatakan telah memutuskan untuk membatalkan acara tersebut, menambahkan pihaknya berharap untuk menyambut pengunjung lagi "setelah situasi COVID-19 membaik" .

Pihak istana mengonfirmasi bahwa mereka yang memiliki tiket open house pada 13 Mei akan bisa mendapatkan tiket masuk ke open house berikutnya menggunakan tiket yang sudah ada. 

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:


Kasus di Singapura Melonjak

Seorang pengunjung, yang mengenakan masker pelindung di tengah kekhawatiran tentang penyebaran Virus Corona COVID-19, berjalan di sepanjang Merlion Park di Singapura pada 17 Februari 2020. (Roslan RAHMAN / AFP)

Lonjakan kasus terbaru di Singapura melibatkan 13 kasus yang sekarang terkait dengan Rumah Sakit Tan Tock Seng, termasuk empat anggota staf yang telah divaksinasi tetapi tidak memiliki gejala apapun.

Sejauh ini pihak berwenang telah mengisolasi empat bangsal rumah sakit, melarang pengunjung dan melakukan pengujian massal mengikuti temuan klaster baru.

Singapura telah melaporkan lebih dari 61.000 kasus COVID-19 sejak pandemi melanda tahun lalu, sebagian besar di asrama yang menampung pekerja asing berupah rendah.

Sebagian besar kasus berikutnya telah diimpor. Program imunisasi Singapura berjalan lancar, menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Pihak setempat menargetkan akan menginokulasi populasinya sebanyak 5,7 juta pada akhir tahun 2021.


Infografis Singapura Masuk Jurang Resesi Akibat COVID-19

Infografis Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya