Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menilai, saat ini, arah pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai menunjukkan perbaikan ke arah positif. Dibandingkan tahun 2020 lalu yang mengalami kontraksi hebat akibat dampak pandemi Covid-19.
"Saya ingin mengatakan, bahwa pertumbuhan Indonesia yang mengalami kontraksi di tahun 2020 sekarang sudah mulai tumbuh baik. Sudah mulai ada perbaikan," ujarnya dalam rilis survei bertajuk Persepsi Ekonomi dan Politik Jelang Lebaran, Selasa (4/5).
Advertisement
Bahlil mengungkapkan, tren arah pertumbuhan ekonomi positif ini tercermin dari berbagai kinerja leading sektor, khususnya dalam dua bulan terakhir. Namun, dia tidak menyebut secara detail terkait sektor-sektor yang telah mencatatkan pertumbuhan positif di kuartal I tahun 2021.
"Kita lihat perbaikan pertumbuhan ekonomi dua bulan terakhir itu sudah mulai membaik," tekannya
Maka dari itu, Bahlil meminta momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju positif ini bisa dijaga secara optimal. Diantaranya dengan meningkatkan kolaborasi antara pemerintah maupun dunia usaha untuk memacu kembali geliat bisnis di tengah pandemi Covid-19.
"Intinya adalah harus ada trust, optimisme, dan kolaborasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kita," terangnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemulihan Ekonomi
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, Indonesia tengah memasuki masa pemulihan ekonomi menuju ke level sebelum pandemi Covid-19. Sejumlah sektor ekonomi sudah menunjukkan perbaikan.
"(Saat ini) momentum pemulihan ekonomi sedang berlangsung. Ini tercermin dari berbagai leading indikator yang menunjukkan perbaikan," ujarnya dalam webinar bertajuk Transformasi Ekonomi: Mendorong Investasi di Indonesia Melalui Implementasi UU Cipta Kerja, Kamis (29/4/2021).
Dari sisi konsumsi, ini ditandai dari peningkatan indeks keyakinan konsumen dan penambahan angka penjualan retail. membaik. "Penjualan kendaraan bermotor meningkat 28 persen dibulan Maret seiring dengan kebijakan PPnBM," paparnya.
Tren positif juga dicatatkan sektor investasi, dia bilang, survei kegiatan dunia usaha telah berada di level positif. Dan diproyeksikan terus meningkat di kuartal II mendatang."Di mana Index PMI terus menujukan di level ekspansif, terakhir itu (Maret) 53,2," terangnya.
Lalu, kinerja neraca perdagangan Indonesia juga kian kinclong sejak akhir tahun 2020 lalu. Ini ditandai dengan adanya surplus yang diiringi dengan peningkatan kinerja ekspor maupun impor.
Untuk impor tertinggi ialah mencakup komoditas bahan baku dan barang modal. Ini menunjukkan geliat dunia usaha sudah mendekati pulih," tekannya.
Sementara dari sisi ekspor, surplus yang dicatatkan sejak tahun lalu diakibatkan oleh meningkatnya permintaan akan berbagai komoditas lokal yang terus berlanjut hingga saat ini. "Apalagi seiring dengan harga komoditas yang terus meningkat," tambahnya.
Tak hanya itu, pemulihan ekonomi terlihat dari peningkatan belanja masyarakat di bulan April lalu hingga sebesar 32,48 persen secara year on year (yoy). "Dan penerimaan industri juga mengalami peningkatan dengan mencatatkan pertumbuhan 10,26 persen secara yoy," tukasnya.
Advertisement