Liputan6.com, Nyon - UEFA kembali memodifikasi peraturan menghadapi pandemi Covid-19. Federasi Sepak Bola Eropa itu mengizinkan peserta Piala Eropa 2020 membawa skuat berisi 26 pemain.
Dalam pengumuman resmi, Selasa (4/5/2021), UEFA menetapkan batas waktu 1 Juni sebagai pendaftaran. Meski begitu, kontestan dapat melakukan berbagai modifikasi hingga penampilan pertama masing-masing.
Advertisement
"Pergantian pemain tidak terbatas terkait cedera serius atau penyakit serius," tulis keterangan resmi UEFA.
Syarat tersebut mengantisipasi pemain positif Covid-19 atau berhubungan dekat dengan orang lain yang terpapar virus corona.
Dalam turnamen besar sepak bola level internasional, peserta biasanya hanya boleh mengandalkan 23 pemain. Rinciannya adalah 20 outfield plus tiga kiper.
Piala Eropa 2020 semestinya berlangsung tahun lalu, tapi ditunda setahun karena pandemi Covid-19. Turnamen tetap menggunakan nama sama dan bergulir 11 Juni hingga 11 Juli 2021.
Saksikan Video Piala Eropa Berikut Ini
Perubahan Venue
Sebelumnya UEFA juga mengubah lokasi pertandingan. Bilbao (Spanyol) dan Dublin (Republik Irlandia) batal menjadi penyelenggara.
Bilbao dan Dublin dicoret karena tidak bisa menjamin bisa menghadirkan penonton di stadion. Sebagai gantinya UEFA menunjuk Sevilla (Spanyol) dan St Petersburg (Rusia).
"Sebanyak empat laga yang tadinya berlangsung di Bilbao (tiga di Grup E dan satu 16 besar) dipindah ke Estadio La Cartuja di Sevilla," tulis keterangan resmi UEFA.
"Sementara tiga partai Grup E Piala Eropa 2020 lain, yang sedianya berlangsung di Dublin, digeser ke St Petersburg. Sedangkan satu duel 16 besar di Dublin kini digelar di Wembley (London)."
Advertisement
Munich Tetap
Kehadiran Munich (Jerman) semula juga sempat dipertanyakan. Namun, pemerintah setempat akhirnya memberi lampu hijau agar stadion menerima setidaknya 25 persen kapasitas.
"Kami bekerja keras dengan pemerintah kota penyelenggara untuk menyajikan pertandingan yang aman. Saya sangat senang kami bisa menyambut penonton di seluruh laga sebagai selebrasi sepak bola internasional di benua ini," ungkap Presiden UEFA Aleksander Ceferin dilansir situs resmi federasi.