Liputan6.com, Jakarta - Masih dalam suasana memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), berbagai isu terkait pendidikan dan pengembangan mutu kurikulum dibahas. Apalagi dalam kondisi pandemi saat ini, dimana tantangan pendidikan yang dihadapi semakin berat.
Langkah solutif dan terobosan visoner untuk kemajuan pendidikan Indonesia diungkapkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.
Advertisement
Dia mengatakan dirinya membuat survei karakter terkait penerapan nilai Pancasila.
"Pertama kalinya di sejarah kita Pak Presiden, kita akan menambah survei karakter dimana nilai-nilai Pancasila bisa kita ukur dan kita kuantifikasi ke sekolah," kata Nadiem dalam podcast Hardiknas 2021 bersama Presiden Jokowi, Minggu, 2 Mei 2021.
Kemudian, dalam mendukung percepatan transformasi pendidikan Nadiem juga memaparkan mengenai pengadaan infrastruktur dan teknologi untuk sekolah-sekolah di Indonesia. Tujuannya adalah untuk digitalisasi dunia pendidikan yang akan meningkatkan mutu pendidikan.
"Dari Kemendikbud kami sedang mempersiapkan program distribusi laptop terbesar yang pernah terjadi. Sehingga anak anak kita dan guru-guru kita akan bisa mengakses dan tentunya dengan projector dan wifi router," tutur Nadiem.
Dalam acara Festival Pendidikan Astra 2021, Nadiem menyebut transformasi juga dilakukan melalui program Merdeka Belajar. Program ini, kata Nadiem juga untuk menjawab pendidikan di Tanah Air agar lebih adaptif terhadap tantangan zaman.
Berikut sederet terobosan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim usai dilantik Presiden Jokowi:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Pengembangan Karakter Jadi Fokus Transformasi Pendidikan
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menyebut bahwa pihaknya menitikberatkan pengembangan karakter guna mentransformasi pendidikan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Nadiem dalam acara Festival Pendidikan Astra 2021, Selasa (4/5/2021).
"Kami menjadikan pengembangan karakter sebagai fokus transformasi pendidikan dengan target menjadikan peserta didik Indonesia tumbuh menjadi pembelajaran sepanjang hayat. Dengan karakter Profil Pelajar Pancasila," ujar Nadiem.
"Melalui program-program Merdeka Belajar kami membuka ruang dan kesempatan bagi generasi muda Indonesia. Karena calon pemimpin masa depan bangsa untuk belajar, berkreasi, berkolaborasi, dan berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan minat mereka," tambah Nadiem.
Advertisement
2. Pengembangan Pendidikan Vokasi
Nadiem Makarim menyebut pendidikan vokasi masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah kurikulum pendidikan vokasi yang belum selaras dengan kebutuhan dunia industri.
Menurutnya, pengembangan pendidikan vokasi telah menjadi satu poin fokus isu nasional sebagai bagian dari upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.
Pendidikan vokasi merupakan suatu model pendidikan yang menitikberatkan pada penguasaan keahlian atau keterampilan tertentu.
"Sehingga lulusannya diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan ekonomi nasional sebagai tenaga profesional," paparnya.
Ia menerangkan pelbagai tantangan tersebutlah yang menjadi dasar perancangan Program SMK Pusat Keunggulan. Di mana program ini mengedepankan keselarasan yang mendalam dan menyeluruh dari SMK dengan dunia kerja melalui 8 link and match.
"Selain itu kami juga mengarahkan kebijakan pendidikan vokasi dan menjadikan pendidikan vokasi sebagai suatu solusi bagi tantangan dan kebutuhan masyarakat melalui kreativitas dan inovasi," ujarnya.
3. Pengadaan Infrastruktur dan Teknologi
Selain itu, Nadiem memamerkan terobosan lainnya. Yaitu mengenai pengadaan infrastruktur dan teknologi untuk sekolah.
Dia bilang, pihaknya sudah membuat digitalisasi sekolah dengan bekerja sama dan berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Tujuannya, memastikan sekolah menjadi prioritas untuk koneksi internet.
"Dari Kemendikbud kami sedang mempersiapkan program distribusi laptop terbesar pak yang pernah terjadi. Sehingga anak anak kita dan guru guru kita akan bisa mengakses dan tentunya dengan projector dan wifi router," tutur Nadiem.
"Kapan itu?" tanya Jokowi.
"Harapannya dalam satu dua tahun ke depan banyak sekali sekolah kita, puluhan ribu sekolah kita akan menerima paket-paket laptop pak," kata Nadiem menjawab Jokowi.
.
Syauyiid Alamsyah
Advertisement