Belajar dari Kasus Zaskia Sungkar, Tips Mencuci Pakaian dengan Menggunakan Tangan

Zaskia Sungkar sempat mengalami kemerahan pada tangannya.

oleh Aditia Saputra diperbarui 05 Mei 2021, 00:55 WIB
Zaskia Sungkar (Instagram)

Liputan6.com, Jakarta Tangan artis Zaskia Sungkar sempat mengalami kemerahan seperti terbakar. Hal itu terjadi setelah istri Irwansyah itu mencuci pakaian dengan tangan. Banyak warganet yang menganggap remeh, tapi tak sedikit yang memandang serius kasus tersebut. 

Zaskia Sungkar memang sengaja mencuci dengan menggunakan tangan, bukan mesin cuci. Ini dilakukannya untuk membuat pakaian dengan bahan yang memang tidak boleh dicuci dengan mesin. 

Mencuci menggunakan tangan memang bisa memiliki tingkat sensitifitas pada kulitnya cukup tinggi. Kondisi yang dialami Zaskia Sungkar sangat mungkin terjadi, bahkan lebih parah.

Diperlukan tips-tips untuk mencuci pakaian dengan menggunakan tangan. Apa saja yang harus diperhatikan, simak ulasan di bawah ini yang dihimpun dari berbagai sumber:

 


Pisahkan pakaian

Hal ini memang kadang tidak dirasa perlu bagi sebagian orang, namun, jika tidak dilakukan hal ini akan menyebabkan pakaian kita luntur dan rusak. Tidak hanya sesuai warnanya, sebelum mencuci hendaknya kita mengelompokkan pakaian sesuai jenis bahan atau kain untuk mencegah kerusakan pada serat kain.

 


Membuka kancing

Membuka kancing saat mencuci pakaian berfungsi untuk mencegah kancing pakaian tersangkut pada saat proses pencucian. Hal kecil seperti ini hanya membutuhkan waktu yang singkat namun dapat membuat umur pakaian kita lebih panjang.

 


Tak berlebihan

Sifat pemutih adalah untuk mengoksidasi kotoran yang ada pada pakaian dan jika digunakan untuk pakaian berwarna, bisa menghilangkan warna pakaian itu sendiri. Jadi penggunaan pemutih sebaiknya secukupnya dan tak berlebihan.

 


Jangan berlebihan menggunakan detergen

Menggunakan deterjen dengan jumlah yang banyak bukan berarti lebih ampuh menghilangkan noda pada pakaian kita. Justru jika kita menggunakan deterjen secara berlebih akan membuat busa yang dihasilkan pada deterjen menjadi sulit hilang saat proses pembilasan. Dan jika terpapar, kulit kita akan menjadi kasar dan panas saat bersentuhan langsung dengan deterjen

Solusi untuk mengatasi penggunaan deterjen yang berlebih dan pencemaran lingkungan dan mencegah tangan menjadi kasar adalah dengan menggunakan deterjen yang berbahan aktif tumbuhan tanpa LABSA. Detergen jenis ini terbuat dari minyak nabati yang didapatkan dari kelapa, kelapa sawit, atau kacang kedelai. 

Deterjen yang berbahan dasar tumbuhan menjadi salah satu era baru mencuci pakaian karena sifatnya yang mudah terurai sehingga menjadi ramah lingkungan. Di luar negeri deterjen berbahan tumbuhan sudah lama digunakan.

 


Jangan salah pilih detergen

Saat mencuci pakaian jangan sampai salah pilih deterjen. Karena, rata-rata deterjen konvensional yang beredar di Indonesia mengandung LABSA atau Linear Alkyl Benzene Sulphonic Acid.

LABSA adalah asam lemak organik (zat turunan minyak bumi) yang larut dalam air dan diencerkan untuk mengeluarkan panas. Jika terkena kulit akan terasa panas dan keriput atau pecah-pecah, jika kita tidak berhati-hati, LABSA dapat sangat membahayakan kita.

Sebaiknya kita pakai produk yang lebih natural agar aman untuk kulit tangan. LABSA yang berbahan dasar dari turunan minyak bumi tentu suatu saat nanti akan habis jika digunakan terus menerus.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya