Liputan6.com, Jakarta Pasangan Gading Marten dan Gisel resmi cerai pada Januari 2019. Nasib rumah tangga mereka diputuskan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Setelahnya, Gisel menjalin cinta dengan Wijaya Saputra alias Wijin.
Gading Marten sendiri beberapa kali dikabarkan dekat dengan dengan cewek dari Karen Nijsen hingga Kirana Larasati. Namun, hubungan keduanya belum ada tanda mengarah ke jenjang yang lebih serius.
Baca Juga
Advertisement
Terkait ini, bintang film Love For Sale curhat mengapa tak mudah mencari pengganti Gisel. Pertama, Gading Marten tengah fokus mengurus pekerjaan, bisnis, dan tumbuh kembang putrinya, Gempi.
Duda Punya Anak
Kedua, ia menyinggung status duda dengan satu anak. Artinya, calon istri Gading Marten nantinya harus menerima satu paket. Tak bisa mencintai ayahnya saja dan abai pada Gempi.
“Pertama gue adalah seorang duda punya anak. Enggak gampang untuk katakan misalnya gue suka sama orang, mungkin orangnya suka sama gue,” beri tahu Gading Marten.
Advertisement
Sekarang Sesantai Itu
“Tapi begitu kita jalani serius belum tentu orangtua dari sebelah sana juga (oke). Jadi, gue sekarang sesantai itu. (Dengan Karen) gue temanan baik, gue bilang dekat tapi gue tidak bilang menjalin hubungan sebagai pacar,” imbuhnya.
Ini disampaikan bintang sinetron Ajari Aku Cinta dalam video Dijodoh-jodohkan Kembali dengan Gisella Anastasia, Ini Jawaban Gading Marten di kanal YouTube Cumicumi, 4 Mei 2021.
Masih Berteman Baik
“Sekarang masih berteman baik. Jadi mungkin teman-teman (media) juga kemarin tanya sama Gisel, tanya sama adik gue. Memang hubungan baik teman saja,” Gading Marten menukas.
Ia masih menikmati fase penjajakan untuk menemukan kecocokan. Sejak gosip dengan Karen Nijsen merebak, putra Roy Marten ini tampak hati-hati melempar pernyataan perihal cinta.
Advertisement
Lebih Baik Tidak Share
“Makanya dari sejak waktu itu, segala yang belum pasti lebih baik gue tidak share. Gue takutnya justru… orang-orang yang dekat sama gue belum apa-apa sudah diberitakan,” akunya.
Selama belum ada pertemuan keluarga dan penentuan waktu penikahan, apa pun masih bisa terjadi. “Ekspektasinya terlalu tinggi nanti sementara mungkin gue sukanya sama yang sono,” ia mengakhiri.