Liputan6.com, Jakarta Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran Covid-19. Sebab untuk varian baru Covid-19 seperti dari India, Inggris, dan Afrika Selatan memiliki kecepatan penularan yang cepat.
"Jadi virus dari India, Inggris, Afrika semua memiliki kecepatan yang lebih tinggi bahkan sampai 10 kali lipat kecepatan penularannya," kata Ariza di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (4/5/2021).
Advertisement
Karena hal itu, dia juga mengimbau agar warga tidak melakukan mudik Lebaran 2021. Selain itu Riza juga meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
"Kami minta semua warga hati-hati, waspada. Lebih baik berada di rumah, jangan mudik, laksanakan prokes secara ketat," jelas dia.
Sebelumnya, Eksodus warga negara asing (WNA) dari India, Rabu malam, 21 April lalu kini memunculkan varian baru Covid-19 di Indonesia. Varian baru B1617 tersebut ditemukan di Jakarta.
"Dua spesimen yang positif terinfeksi varian Covid-19 B1617 berasal dari warga negara asing (WNA) India dan warga negara Indonesia (WNI). WN India tersebut merupakan pelaku perjalanan internasional," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, Selasa (4/5/2021) saat dihubungi Merdeka.com.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pekerja Migran dari Arab Saudi
Selain B1617, varian baru Covid-19 lainnya yang juga telah ditemukan di Tanah Air adalah B117 dan B1351 asal Afrika Selatan. Belakangan munculnya varian baru dari Afrika Selatan tersebut disebut Menkes Budi Gunadi Sadikin ditemukan di Bali. Varian ini telah menginfeksi satu orang di Bali.
"Satu insiden untuk mutasi dari Afrika Selatan yang masuk, itu yang ada di Bali," jelas Budi Gunadi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin, 3 Mei kemarin.
Sedangkan kasus varian baru Covid-19 B117 di Tanah Air kini dilaporkan kembali bertambah. Mereka dilaporkan berasal dari pekerja migran Indonesia (PMI) Arab Saudi dan dua WNI.
"Ini tentunya yang 10 tambah 3 sehingga total 13 kasus varian atau mutasi B117 di Indonesia saat ini," kata Nadia melalui YouTube Kementerian Kesehatan RI, Selasa (4/5/2021).
Advertisement