Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dan Menteri Kesehatan Matt Hancock mengumumkan bahwa Inggris akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi pada tahun 2022.
KTT itu, akan mendorong negara-negara untuk kembali meningkatkan pendanaannya untuk CEPI, mendukung kerja CEPI dalam mempercepat pengembangan vaksin penyakit menular yang muncul seperti COVID-19, dan memungkinkan akses yang adil ke vaksin ini secara global.
Advertisement
Diterbitkan bulan lalu, strategi 5 tahun CEPI bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko pandemi dan epidemi di masa depan, yang berpotensi mencegah jutaan kematian dan kerugian ekonomi triliunan dolar, demikian dalam rilis Kedutaan Besar Inggris pada Rabu (5/5/2021).
Memangkas waktu pengembangan vaksin menjadi 100 hari - sekitar sepertiga dari waktu yang dibutuhkan dunia untuk mengembangkan vaksin COVID-19, adalah salah satu ambisi CEPI.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendukung tujuan ini menjelang pertemuan para pemimpin G7 Februari lalu.
Hal ini didukung oleh Pandemic Preparedness Partnership (PPP), badan baru yang dibentuk pemerintah Inggris untuk menyelamatkan nyawa dari penyakit di masa depan dan mencegah pandemi lainnya.
Kedubes Inggris menjelaskan, PPP dibentuk pada April 2021 dan akan memberikan masukan kepada Kepresidenan G7 Inggris tentang cara memenuhi ambisi Perdana Menteri untuk memangkas waktu dalam mengembangkan dan menerapkan vaksin berkualitas tinggi, serta didukung dengan dana tambahan untuk mendukung pekerjaan CEPI dalam pengembangan vaksin global dan inovasi manufaktur.
Selanjutnya, Menlu Inggris Dominic Raab mengatakan bahwa ilmuwan dan peneliti Inggris telah memimpin pekerjaan perintis untuk menciptakan vaksin penyelamat hidup, yang sekarang sedang diluncurkan di Inggris dan di seluruh dunia.
Disampaikannya, "Tetapi pada akhirnya, kita perlu bersiap untuk pandemi di masa depan. Seperti yang kita bahas dalam Tinjauan Terpadu (Integrated Review), kita semua perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangan global ini. Pekerjaan CEPI akan membantu membangun dunia yang lebih aman bagi kita semua".
Saksikan Video Berikut Ini:
Bentuk Dukungan
CEPI, dikatakan oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins, telah memilih Inggris sebagai tuan rumah KTT pada 2022 mendatang adalah sebagai pengakuan atas dukungan Inggris sejak pandemi ini dimulai.
"Saya berharap dan mengharapkan Indonesia mengikuti KTT ini di Inggris tahun depan, sebagai salah satu suara kuat dunia yang mengadvokasi distribusi vaksin yang adil. Kita semua sekarang tahu pentingnya mengembangkan vaksin yang efektif secepat mungkin. Para ahli menyarankan kepada kami bahwa dengan kerja sama internasional, saat ini sangat mungkin untuk mengembangkan vaksin dalam 100 hari - untuk menyelamatkan banyak nyawa. Sebagai komunitas internasional, kami harus melakukan yang terbaik untuk mewujudkan tujuan ini," kata Dubes Owen Jenkins.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bahwa kesehatan global adalah inti dari Kepresidenan G7 Inggris Raya.
Menurut Hancock, tidak ada yang aman sampai kita semua merasa aman dan minggu lalu dunia telah melihat lebih banyak kasus global COVID-19 pada titik mana pun dalam pandemi.
"Kita semua harus bekerja sama untuk memperkuat keamanan kesehatan," ujar Hancock.
Kepemimpinan Inggris dalam mengembangkan vaksin yang dapat digunakan di seluruh dunia sangat penting dalam memerangi COVID-19, ungkapnya.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan CEPI demi mempercepat pengembangan vaksin, menciptakan solusi global untuk memastikan kita lebih siap dalam menghadapi pandemi di masa depan," tutur Hancock.
CEO CEPI, Dr. Richard Hatchett, mengatakan bahwa pemerintah Inggris, melalui visinya untuk masa depan, kepemimpinan, dan dukungan finansial yang dermawan, telah memungkinkan CEPI, dan dunia, untuk mempercepat pengembangan vaksin COVID-19 yang aman dan efektif.
Hatchett menyampaikan, "Saya dan semua rekan-rekan di CEPI sangat tersanjung dan sangat berterima kasih bahwa Pemerintah Inggris, yang hari ini telah mengumumkan bahwa mereka akan menjadi tuan rumah KTT yang bertujuan mendorong negara-negara meningkatkan kembali kontribusi pendanaannya untuk CEPI".
Advertisement
Rencana Ambisius Cegah Pandemi di Masa Depan
Ditambahkan juga oleh Hatchett bahwa kita pasti akan menghadapi banyak tantangan saat berupaya mengakhiri pandemi secara global, dan kita tidak dapat membiarkan varian yang muncul atau tantangan baru lainnya mengancam atau menghalangi kemajuan berharga yang telah kita capai.
Saat kita berusaha menghadapi tantangan yang ada di depan kita, menurut Hatchett, kita juga harus memikirkan tentang permainan jangka panjang dan meletakkan dasar untuk masa depan yang lebih aman.
"Sekarang adalah saatnya untuk memanfaatkan keselarasan politik yang jarang terjadi, pengalaman praktis, kemajuan teknis dan ilmiah yang muncul dari COVID-19 untuk mencegah kehancuran seperti ini terjadi lagi. CEPI telah menyusun rencana ambisius yang bertujuan untuk secara dramatis mengurangi atau menghilangkan risiko pandemi di masa depan dan Inggris telah merangkul pilar utama dari rencana tersebut - aspirasi untuk mempersingkat jadwal pengembangan vaksin menjadi sedikitnya 100 hari - sebagai bagian dari agenda Kepresidenan Inggris di G7," tukas Hatchett.
Hatchett membeberkan pendapatnya, bahwa Inggris Raya memiliki sumber daya manusia dan kelembagaan yang hebat, serta catatan prestasi dan inovasi ilmiah yang luar biasa.
"Kami sangat bangga dapat bermitra dengan Inggris, untuk mulai membangun masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan lebih adil," kata Hatchett dalam penutup pernyataannya.
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin COVID-19
Advertisement