Top 3: Keinginan Jokowi dan Sri Mulyani Soal THR

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis 6 mei 2021.

oleh Andina Librianty diperbarui 06 Mei 2021, 07:30 WIB
Menkeu Sri Mulyani bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/3/2021). Rapat membahas konsultasi terkait usulan perubahan pengelompokan/skema barang kena pajak berupa kendaraan bermotor yang dikenai PPnBM. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak ada perbedaan pendapat antar menteri, apalagi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi ASN/PNS.

Semua mengacu pada PMK 42/2021 merupakan juknis bagi PP 63/2021, penyusunannya mengacu pada PP 63, oleh karena itu isinya dijamin konsisten.

Artikel mengenai tidak ada perbedaan pendapat soal THR antara Presiden Jokowi dengan Sri Mulyani ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca.

Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak. Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Kamis 6 mei 2021:

1. Jokowi dan Sri Mulyani Beda Keinginan Soal THR PNS? Istana Angkat Bicara

Tidak ada perbedaan pendapat antar menteri, apalagi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi ASN/PNS. Semua komponen pemerintah satu suara, mengacu pada regulasi yang sama, yaitu PP 63/2021 dan PMK 42/2021.

“Jadi tidak benar jika ada yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan pendapat antara Presiden dengan Menkeu terkait THR ASN,” ungkap Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan S. Sulendrakusuma, Rabu (5/5/2021).

Panutan menjelaskan, PMK 42/2021 merupakan juknis bagi PP 63/2021, penyusunannya mengacu pada PP 63, oleh karena itu isinya dijamin konsisten.

Simak artikel selengkapnya di sini

 


2. Harga Emas Anjlok Usai Bank Sentral AS Isyaratkan Suku Bunga Acuan Naik

Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga emas turun pada perdagangan Selasa (4/5/2021). Hal in dipengaruhi ucapan Bank Sentral AS soal suku bunga acuan.

Dikutip dari CNBC, Rabu (5/5/2021), harga emas di pasar spot turun lebih dari 1 persen setelah Yellen mengatakan suku bunga AS mungkin perlu naik untuk mencegah ekonomi terlalu panas karena lebih banyak program dukungan yang akan datang.

Harga emas terakhir turun 1 persen pada USD 1.775,02. Harga emas berjangka AS turun 1 persen menjadi USD 1.774.70.

Simak artikel selengkapnya di sini

 


3. Geliat Ekonomi di Pasar Tanah Abang Jadi Indikator Perbaikan Sektor Konsumsi

Pengunjung memilih pakaian yang dijual di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (2/5/2021). Pusat Grosir Pasar Tanah Abang ramai didatangi pengunjung yang berbelanja menjelang Lebaran dengan berdesak-desakan tanpa jaga jarak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sepekan menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah, berbagai pusat perbelanjaan dan pasar mengalami peningkatan kunjungan. Salah satunya di Pasar Tanah Abang yang beberapa waktu lalu yang mengalami kerumunan karena masyarakat datang untuk berbelanja kebutuhan lebaran.

Peneliti INDEF, Bhima Yudhistira mengatakan hal ini tidak terlepas masih minimnya transaksi di platform digital. Meski mengalami peningkatan transaksi, namun persentase kenaikan hanya sekitar 5 persen hingga 6 persen dari total retail nasional.

"Porsi transaksi e-commerce meskipun meningkat masih dikisaran 5 persen - 6 persen dari total retail nasional," kata Bhima.

Simak artikel selengkapnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya