BNI Siapkan Uang Tunai Rp 12,9 Triliun per Minggu Selama Lebaran 2021

BNI mengaku kebutuhan uang kas Rp 12,91 triliun tersebut telah dipersiapkan sejak empat pekan jelang hari Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Mei 2021, 18:45 WIB
Teller menghitung uang di salah satu kantor cabang digital Bank BNI di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Regulator dinilai perlu mengawasi transaksi digital yang terjadi di Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara (Persero) Tbk atau Bank BNI menggelontorkan uang kas senilai Rp 12,91 triliun per pekan pada masa Lebaran selama periode 19 April-16 Mei 2021.

Direktur IT dan Operasi BNI YB Hariantono mengatakan, kebutuhan uang kas Rp 12,91 triliun tersebut telah dipersiapkan sejak empat pekan jelang hari Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada 13 Mei 2021.

"Jelang Lebaran periode 4 minggu, kita selalu lihat kebutuhan kas akan menngkat jelang idul Fitri. Kita sekarang kebutuhannya Rp 12,9 triliun. Ini prediksi yang kita siapkan, Rp 12,9 triliun per minggu jelang lebaran di 13 Mei," jelasnya dalam sesi teleconference, Kamis (6/5/2021).

Hariantono menyampaikan, proyeksi kebutuhan yang kas Rp 12,91 triliun itu naik Rp 0,83 triliun, atau sekitar 7 persen dari realisasi pada Lebaran 2020 yang sebesar Rp 12,08 triliun.

Kebutuhan uang kas Rp 12,91 triliun per pekan ini dialokasikan untuk pemenuhan ATM sebesar Rp 8,57 triliun, dan untuk outlet di kantor cabang BNI sebesar Rp 4,34 triliun.

"Kebutuhan kas ini terbagi jadi dua bagian, dari cabang dan pengambilan tunai di ATM BNI. Pengambilan di ATM akan meningkat sekali dibanding di cabang-cabang, Rp 8,57 triliun. Sementara di cabang Rp 4,3 triliun. Kalau diambil presentase itu plus minus 70:30," paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mayoritas untuk Wilayah Jabodetabek

Ilustrasi dana BLT

Mayoritas dari kebutuhan kas tersebut, atau sekitar 81 persen akan dialokasikan untuk wilayah non-Jabodetabek. Sedangkan Jabodetabek akan disalurkan 19 persen kas dari total nilai per pekan Rp 12,91 triliun.

Secara detil komposisi, proyeksi kebutuhan kas untuk wilayah non-Jabodetabek sebesar Rp 10,50 triliun. Terbagi sebanyak Rp 6,68 triliun untuk di ATM, dan sisa Rp 3,82 triliun untuk outlet di kantor cabang.

Sementara komposisi uang kas BNI di Jabodetabek dengan total nilai Rp 2,41 triliun juga lebih banyak disalurkan untuk ATM, yakni sekitar Rp 1,89 triliun. Sedangkan untuk outlet cabang sebesar Rp 0,52 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya