Melihat Hari Pertama Pemberlakuan Aturan Larangan Mudik Lebaran 2021

Pelarangan mudik Lebaran mulai diberlakukan pada Kamis, 6 Mei hingga 17 Mei 2021 mendatang.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 07 Mei 2021, 06:29 WIB
Petugas gabungan mendirikan pos cekpoin penyekataan arus mudik di kawasan Pasar Jumat, Kamis (6/5/2021). Penyekatan dan cek poin dilakukan saat penerapan larangan mudik Lebaran 2021 sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pelarangan mudik Lebaran mulai diberlakukan pada Kamis, 6 Mei 2021. Aturan pengetatan ini berlaku hingga 17 Mei 2021 mendatang.

Daerah-daerah pun turut mengikuti aturan pusat melarang mudik Lebaran 2021 dan mengambil sejumlah tindakan tegas.

Misalnya saja Polda Metro Jaya menyekat sejumlah pintu tol masuk ke Jakarta. Salah satu pintu tol yang disekat saat dilarang mudik adalah di jalan bebas hambatan Cikunir 3.

"00.41 Polri melakukan penutupan jalur Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed di ruas Cikunir 3. Situasi arus lalu lintas terpantau lancar," tulis TMC Polda Metro Jaya dalam akun Twitter-nya, Kamis, 6 Mei 2021.

Tak hanya di Jakarta, Polresta Solo bahkan mendirikan lima pos pengamanan pada akses pintu masuk Kota Solo, Jawa Tengah.

"Kita mendirikan lima pos pengamanan dan satu pos pelayanan. Khusus untuk pos pengamanan kita sengaja dirikan di batas-batas masuk Kota Solo seperti di Joglo, Faroka, Jurug, Banyuanyar, dan Makutha," kata dia di Mapolresta Solo.

Berikut melihat hari pertama pemberlakuan aturan larangan mudik Lebaran 2021 dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pintu Tol Disekat

Petugas gabungan memeriksa dokumen pengendara di Pintu Tol keluar Cikarang Barat, kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021) dini hari. Pemeriksaan sebagai upaya mengantisipasi risiko peningkatan kasus penularan COVID-19 jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kebijakan dilarang mudik mulai berlaku 6 Mei 2021. Polda Metro Jaya pun menyekat sejumlah pintu tol pada Kamis 6 Mei 2021.

Penyekatan itu dibagikan Polda Metro Jaya melalui akun Traffic Management Center (TMC). Salah satu pintu tol yang disekat saat dilarang mudik adalah di jalan bebas hambatan Cikunir 3.

"00.41 Polri melakukan penutupan jalur Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed di ruas Cikunir 3. Situasi arus lalu lintas terpantau lancar," tulis TMC Polda Metro Jaya dalam akun Twitter-nya.

Begitu pula dengan pintu Tol Cikarang Barat arah Cikampek. Penutupan dilakukan sekitar pukul 00.00 WIB, Kamis ini.

"Melaksanakan penyekatan arus mudik Lebaran 2021 di Tol Cikarang Barat (arah ke Cikampek)," tulis TMC Polda Metro Jaya dalam akun Instagramnya.

Polisi juga mengunggah video penutupan pintu tol saat dilarang mudik mulai berlaku. Video itu memperlihatkan, sejumlah kendaraan terpaksa berhenti di depan pintu tol karena penutupan tersebut.

Kabag Bin Opsnal Dit Lantas PMJ AKBP Dermawan Karosekali yang ikut memantau dan mengamankan di Pos Penyekatan Tol Cikarang Barat, menghimbau agar masyarakat tidak mudik guna memutus rantai penyebaran Virus Corona penyebab Covid-19.

"Kami imbau kepada masyarakat yang tetap mudik, kami akan melakukan penyekatan dan mengembalikannya ke Jakarta. demikian saran kami, tetap di rumah, jangan mudik. Terima kasih, selamat pagi dan jangan lupa bahagia," kata Dermawan dalam video yang diunggah TMC Polda Metro Jaya.

 


Ratusan Kendaraan di Depok dan Bekasi Dipaksa Putar Balik

Petugas gabungan memeriksa dokumen pengendara di Pintu Tol keluar Cikarang Barat, kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021) dini hari. Pemeriksaan sebagai upaya mengantisipasi risiko peningkatan kasus penularan COVID-19 jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jajaran Polres Metro Depok bersama Kodim 0508/Depok mulai melakukan penyekatan terkait kebijakan larangan mudik. Pada hari pertama larangan mudik, sudah ada 17 kendaraan pemudik yang dipaksa putar balik.

Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, tim gabungan melakukan penyekatan di sejumlah titik, salah satunya di Jalan Raya Ciputat-Parung, Bojongsari. Menurutnya, titik tersebut merupakan jalur alternatif yang banyak digunakan pemudik dari dan menuju Bogor.

“Kita melakukan sterilisasi pemudik karena tidak jauh dari lokasi ini terdapat penjagaan dari wilayah Bogor melakukan penyekatan,” ujar Imran.

Imran menjelaskan, terdapat sejumlah wilayah yang masuk dalam kategori aglomerasi, seperti Depok, Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, dilakukan penanganan khusus. Imran mencontohkan, saat dilakukan pemeriksaan, pengendara berdomisili wilayah Bogor akan diperbolehkan.

“Namun apabila pengendara yang melintas berdomisili dari Jawa Tengah, kita langsung putar balik,” terang Imran.

Imran mengungkapan, dari penyekatan pagi hari telah ditemukan sejumlah pengendara sepeda motor yang melakukan perjalanan mudik. Para pemudik yang melintas memiliki tujuan sejumlah kota di Jawa Tengah, sehingga dipaksa putar balik ke daerah asal.

“Pagi tadi sebanyak 17 kendaraan kita putar balik karena tujuannya di luar daerah aglomerasi,” ucap Imran.

Senada, ratusan kendaraan yang melintas di sejumlah titik penyekatan di Kota Bekasi, Jawa Barat, dipaksa memutar balik di hari pertama pemberlakuan larangan mudik.

Para pengendara diketahui tidak melengkapi persyaratan keluar wilayah, sebagaimana ditetapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.

Sedikitnya ada empat lokasi penyekatan larangan mudik yang digelar aparat gabungan, yakni Gerbang Tol Bekasi Timur, Gerbang Tol Bekasi Barat, Harapan Indah, dan Sumber Artha Kalimalang.

"Kegiatan operasi ini difokuskan kepada penyekatan-penyekatan, sudah dimulai dari tadi malam," kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Agung Pitoyo.

Menurutnya, jumlah kendaraan yang putar balik di masa larangan mudik, paling banyak di Gerbang Tol Bekasi Timur dan Harapan Indah yang masing-masing 50 kendaraan.

"Harapan Indah ada 50 kendaraan, yaitu 16 kendaraan pribadi dan 34 motor," ujar Agung.

Selanjutnya di Gerbang Tol Bekasi Barat terdapat 25 kendaraan yang putar balik, yang seluruhnya merupakan kendaraan pribadi. Dan untuk penyekatan di Sumber Artha, ada 11 kendaraan yang memutar balik.

"Kawasan Sumber Artha ada 11 kendaraan yang kita suruh putar balik, dengan rincian 7 kendaraan pribadi dan 4 sepeda motor," papar Agung.

Petugas juga memeriksa kendaraan truk dan mobil boks yang melintas, untuk mengantisipasi adanya pemudik yang bersembunyi di dalam kendaraan tersebut.

"Truk-truk yang ukuran kecil atau box itu kita periksa. Tetapi kita usahakan secara maksimal, kita tutup rapat-rapat," tandasnya.

Untuk memaksimalkan pengamanan, titik penyekatan akan dijaga selama 24 jam oleh petugas. Petugas juga akan mengawasi penerapan protokol kesehatan para pengendara yang melintas.

 


725 Kendaraan Keluar Jakarta Diputar Balik, Amankan Truk dan Travel Gelap

Petugas kepolisian memeriksa dokumen pengendara di Pintu Tol keluar Cikarang Barat, kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021) dini hari. Pemeriksaan sebagai upaya mengantisipasi risiko peningkatan kasus penularan COVID-19 jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ditlantas Polda Metro Jaya mulai menyaring kendaraan yang keluar DKI Jakarta untuk mendukung kebijakan dilarang mudik Lebaran 2021.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Ditlantas Polda Metro Jaya mulai pukul 00.00 WIB sampai 05.00 WIB pada Kamis 6 Mei 2021, sebanyak 725 unit kendaraan terjaring oleh petugas di dua gerbang tol yakni Gerbang Tol Cikarang Barat, dan Gerbang Tol Cikupa.

"Gerbang Tol Cikarang Barat ada 317 unit kendaraan, dan Gerbang Tol Cikupa qda 408 unit kendaraan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo dalam keterangan tertulis soal penerapan kebijakan dilarang mudik.

Sambodo menerangkan, pengendara yang kedapatan mudik diberikan sanksi berupa putar balik. "Kami putar balik," tegas dia.

Tak cuma itu, ada pula satu unit truk dan dua unit mobil travel gelap yang diamankan lantaran diduga mengangkut penumpang mudik.

"Ada dua travel dan satu truk yang diamankan," kata Sambodo.

 


Terminal 2 Bandara Soetta Sepi

Pelarangan Mudik Hari Pertama, Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Sepi. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Pada hari pertama pelarangan mudik Lebaran 2021, suasana di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten terlihat sepi.

Berbeda dari kemarin Rabu 5 Mei 2021, pada hari ini lalu lintas pesawat, maskapai hanya memberangkatkan satu pesawat.

Suasana sepi terlihat dari pelataran Terminal 2, di mana di terminal ini maskapai penerbangan domestik melayani penumpang.

Pukul 07.30 WIB, suasana sepi juga terlihat di area pemeriksaan dokumen kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan area check in calon penumpang.

Hanya ada polisi dari Polres Bandara Soetta dan Satgas penanganan Covid-19 yang berjaga-jaga di area Terminal 2.

Berbeda dengan hari sebelumnya atau H-1 pelarangan mudik Lebaran, ribuan calon penumpang terlihat antre di Terminal 2.

Hal tersebut disebabkan adanya penerbangan keberangkatan di waktu yang hampir bersamaan, yakni mencapai 20 sampai 40 keberangkatan pesawat.

Tapi hari ini, pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II memastikan, hanya ada masing-masing satu pesawat yang diberangkatkan.

"Keberangkatan di Terminal 2 masih ada, hanya Batik Air dan Airasia, masing-masing satu flight," ungkap Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi, Kamis, 6 Mei 2021.

Keberangkatan pesawat tersebut sebenarnya dari pagi atau sekitar pukul 05.00 WIB, sehingga tidak terlihat lagi penumpang yang mengantri.

"Itupun hanya untuk calon penumpang yang masuk dalam kategori pengecualian diperbolehkan naik pesawat di musim pelarangan mudik ini," jelas Holik.

 


Pelabuhan Merak Hanya Operasikan Dua Dermaga

Kapal penyeberangan sandar di Pelabuhan Eksekutif Sosoro, Merak, Banten, Minggu (2/6/2019). ASDP membuka terminal penyeberangan eksekutif yang menyatu dengan tempat perbelanjaan dengan tarif naik kapal sebesar Rp 50.000 untuk dewasa dan Rp 34.000 untuk anak-anak. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Hanya dua dermaga di Pelabuhan Merak yang akan buka selama pelarangan mudik Idul Fitri 2021. Hal ini untuk menjaga distribusi kebutuhan logistik dan bahan penting tetap bisa didapatkan oleh masyarakat.

"Kita sepakati dua (dermaga), sambil kita lihat dinamikanya," kata Dirut PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Namun keputusan pengoperasian dermaga bisa berubah, jika arus kendaraan logistik semakin bertambah banyak yang menyeberang.

Meski sudah memastikan hanya dua dermaga yang beroperasi, PT ASDP Indonesia Ferry belum menetapkan dermaga mana saja yang akan ditutup dan di operasikan. Termasuk jumlah kapal yang berlayar, belum diputuskan.

Namun saat ini, tujuh dermaga reguler dan satu dermaga eksekutif semuanya masih beroperasi normal.

"Nanti soal dermaganya yang mana, secara tekhnis nanti akan kita putuskan lagi. Diberlakukan situasional, karena melihat kebutuhan logistik. (kapal yang di operasikan) nantinkita hitung lagi dengan BPTD persisnya dermaga berapa," terang Ira.

Ira menginginkan seluruh arus distribusi logistik dan kebutuhan penting lainnya bisa berjalan lancar, tanpa adanya hambatan dengan pembatasan jumlah dermaga yang beroperasi di Pelabuhan Merak.

"Kita koordinasi, bahwa logistik masih ramai jadi kita lihat. Transisi larangan saat ini harus berjalan mulus, sehingga harus kita pastikan kaitan logistiknya," tegas dia.

 


Polisi Jaga Ketat 5 Pintu Masuk Solo

Gerbang tol Ngemplak menjadi salah satu pintu masuk jalan tolo Solo - Ngawi dari Kota Solo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Polresta Solo mendirikan lima pos pengamanan pada akses pintu masuk Kota Solo. Keberadaan pos tersebut untuk menyekat para pemudik yang akan masuk ke Solo selama masa larangan mudik yang akan berlangsung mulai tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

Tak hanya itu, para pengguna jalan yang melintasi pos pengamanan itu juga siap-siap untuk menjalani uji usap antigen.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan pos pengamanan itu akan mulai beroperasi selama pelaksanaan peniadaan mudik yang berlangsung pada tanggal 6 – 17 Mei 2021.

Adapun pos-pos tersebut akan berdiri di sejumlah titik perbatasan antara Kota Solo dengan daerah sekitarnya.

“Kita mendirikan lima pos pengamanan dan satu pos pelayanan. Khusus untuk pos pengamanan kita sengaja dirikan di batas-batas masuk Kota Solo seperti di Joglo, Faroka, Jurug, Banyuanyar, dan Makutha,” kata dia di Mapolresta Solo.

Selanjutnya lima pos pengamanan itu juga akan difungsikan sebagai tempat untuk memeriksa para pengguna jalan yang akan memasuki Kota Solo.

Selain itu, di pos tersebut juga akan digunakan untuk mengecek kondisi pelaku perjalanan dengan tes usap antigen.

Tes itu dilakukan untuk mengetahui kondisi para pengguna jalan apakah terpapar Covid-19 atau tidak.

“Jadi nanti kita akan men-screening pelaku perjalanan, apakah dia pemudik atau bukan, apakah dia dilengkapi SIKM maupun surat tugas lainnya ataukah yang dikecualikan sebagai pelaku perjalanan yang diperbolehkan di masa peniadaan mudik. Nanti di situ akan kita lakukan testing dan swab antigen,” ujarnya.

Dia pun memastikan bahwa di setiap pos pengamanan itu selain dijaga petugas polisi dengan senjata lengkap juga akan ada petugas kesehatan yang berjaga. Petugas kesehatan itu bertugas untuk melakukan tes usap secara acak bagi pelaku perjalanan.

“Di lima pospam itu sudah dilengkapi dengan peralatan swab antigen maupun petugas kesehatannya,” jelasnya.

 

(Daffa Haiqal Nurfajri)


Dilarang Mudik Lebaran 2021

Infografis Dilarang Mudik Lebaran 2021 (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya