Covid-19 Melonjak, Singapura akan Tinjau Ulang Travel Bubble dengan Hong Kong

Travel bubble dengan Hong Kong terancam batal jika Covid-19 terus melonjak di Singapura.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mei 2021, 21:12 WIB
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Jakarta - Singapura mengumumkan akan memberlakukan lockdown selama tiga minggu. Aturan itu untuk membatasi pertemuan sosial tidak lebih dari lima orang dan memperketat pembatasan perbatasan guna menghalau penyebaran varian baru covid-19 yang pertama kali diidentifikasi di India.

Aturan itu muncul lebih dari seminggu setelah kesepakatan untuk membuka koridor perjalanan udara dengan Hong Kong pada 26 Mei mendatang. Koridor perjalanan udara yang dibuat Singapura dengan Hong Kong pun dipertanyakan, seperti dilansir dari laman Hindustan Times, Kamis (6/5/2021).

Pemerintah Singapura mengatakan sedang menilai setiap potensi perubahan pada travel bubble yang direncanakan dengan Hong Kong, setelah maraknya infeksi Covid-19 yang memicu lockdown di negara itu.

"Kami akan memantau situasinya dan kami akan meninjau dan menilai apakah akan ada perubahan atau tidak," kata Lawrence Wong, menteri Singapura yang ikut memimpin gugus tugas virus pemerintah. Dia menambhkan bahwa otoritas Singapura dan Hong Kong masih tetap berhubungan.

Cluster di Singapura, mencatat kematian pertama terkait virus korona dalam hampir dua bulan selama akhir pekan, menandakan kerapuhan perjanjian perjalanan tersebut dalam menghadapi varian yang sangat mudah menular ini.

Menurut ketentuan perjanjian, travel bubble akan ditutup selama dua minggu jika rata-rata pergerakan tujuh hari dari jumlah harian kasus lokal lebih dari lima di Singapura atau Hong Kong. Saat ini, Singapura berada di angka 1,43. Angka itu jauh di bawah ambang batas yang ditentukan. Kementerian Kesehatan hanya menemukan satu kasus infeksi yang ditularkan secara lokal pada Rabu (5/5/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Imbas Varian India

Ilustrasi bendera Singapura - Portrait (Wikimedia Commons)

Kejadian ini pun berimbas kepada saham maskapai penerbangan. Saham Singapore Airlines Ltd. turun tiga persen pada Rabu, (5 Mei 2021. Penurunan ini merupakan yang terbesar dalam lebih dari dua minggu. Cathay Pacific Airways Ltd. di Hong Kong juga mundur 1,8 persen.

Mulai 8 Mei sampai 30 Mei mendatang, pertemuan kelompok di Singapura harus dipangkas dari maksimal delapan menjadi lima orang, kata Kementerian Kesehatan, Selasa. Tempat kerja, tidak lebih dari 50 persen staf yang bekerja ke kantor, turun dari batas sebelumnya sebesar 75 persen.

Karantina wisatawan mulai 8 Mei akan ditingkatkan menjadi 21 hari dari tanggal 14 saat ini, kecuali untuk sekelompok negara berisiko rendah termasuk Australia, Brunei, China, Selandia Baru, Taiwan, Hong Kong dan Makau.

Jika tak dibatalkan, penerbangan pertama antara Singapura dan Hong Kong akan berjalan pada 26 Mei 2021. Wisatawan yang ke Singapura akan mengunjungi pulau dengan batasan lebih ketat daripada beberapa bulan terakhir. Tempat barbekyu, gym, dan tempat perkemahan ditutup. Orang-orang tidak boleh berkumpul dalam kelompok yang lebih besar dari lima orang, meskipun restoran buka, namun pelanggan harus bubar pukul 10 malam. (Jihan Karina Lasena)


Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Infografis Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya