Liputan6.com, Jakarta PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau Alfamart akhirnya mengantongi izin pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa, untuk penambahan modal dan rights issue. Para pemegang saham menyepakati dana rights issue maksimal 5 miliar saham, dengan nilai nominal Rp 10 perlembar.
Advertisement
“Ini baru approval, masih tahap awal. Rinciannya akan digunakan bagaiamana, masih terlalu dini,” ungkap Presiden Direktur Sumber Alfaria, A.Hans, dalam Public Expose, di Gedung Alfa Tower, Alam Sutera, Kota Tangerang, Kamis (6/5/2021).
Namun, korporasi melihat adanya peluang untuk berinvestasi di perusahaan teknologi. Tanpa ada maksud untuk berpindah haluan ke perusahaan tersebut, investasi ditegaskan Hans, dilakukan untuk memperkuat bisnis utama mereka di bidang retail.
Sebab, bila melihat ke depannya, dunia perdagangan tidak akan bisa lepas dari teknologi, terutama digital. Untuk itu, korporasi terus bereksplorasi dengan kemungkinan-kemungkinan yang berbasis teknologi, dengan syarat bisa bersinergi dengan Alfamart.
“Alfamart itu punya keunggulan, kita punya ekosistem dengan lebih dari 4 juta pelanggan, jutaan member, ratusan suplayer, 50 ribuan mitra UKM, semuanya bisa dieksplore bekerjasama membangun sinergisitas dengan perusahaan teknologi,” tuturnya.
Bank Aladin
Lalu, soal rumor Alfamart akan berpartner dengan Bank Aladin, A.Hans menjawab peluang tersebut pasti ada. Dia mengumpamakan bermitra dan bersinergis sama saja dengan perusahaan digital, perusahaan pembayaran, fintek, ataupun perusahaan-perusahaan lainnya.
Terlebih keunggulan Bank Aladin adalah sistemnya yang sudah menganut bank syariah, sesuai dengan basis pelanggan ataupun kostumer Alfamart. Kemudian, Bank Aladin dinilai memiliki visi dan misi dikelola secara digital.
“Kabar perseroan bermitra bisnis dengan Bank Aladin, iya. Tapi tolong, jangan dibilang penyertaan modal, itu berbeda. Kami bersinergis, Alfamart juga punya ekosistem,” katanya.
Advertisement