Pengelola Alfamart Raup Pendapatan Rp 75,8 Triliun di 2020

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang mengelola belasan ribu toko retail Alfamart di Indonesia mencatatkan kinerja yang ciamik di 2020

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 06 Mei 2021, 22:15 WIB
Toko Baru Alfamart.

Liputan6.com, Jakarta PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk yang mengelola belasan ribu toko retail Alfamart di Indonesia, membukukan pendapatan neto sebesar Rp 75,83 triliun pada tahun 2020.

Angka tersebut dicatatkan sebagai pencapaian merangkak naik 3,95 persen dari tahun sebelumnya, 2019. "Perseroan berhasil mempertahankan kinerja dengan membukukan pendapatan neto sebesar Rp 75.84 triliun, tumbuh 3.95 persen dari Rp 72.94 triliun pada 2019,"ungkap Tomin Widian, Corporate Secretary PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Kamis (6/5/2021).

Peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan dan penambahan gerai perseroan, serta entitas anak sepanjang 2020.

Tomin juga mengatakan, gerai perseroan dan entitas anak sepanjang tahun 2020 tumbuh sekitar 8.7 persen atau sebanyak 1.405 gerai. Total gerai saat ini 17.538 yang terdiri dari 15.434 gerai perseroan dan 2.104 gerai entitas anak.

"Pada tahun 2020 ini pertumbuhan gerai perseroan dan entitas anak menunjukan peningkatan ditahun sebelumnya meski di tengah kondisi pandemi melanda," kata Tomin.

Alfamart, kata Tomin, memanfaatkan peluang dengan melakukan ekspansi dengan menempatkan diri semakin dekat dengan konsumen.

 


Tren Belanja

Pertamina menggandeng Alfamart mengembangkan bisnis Bright Store di SPBU di luar pulau Jawa.

Sementara, di kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Anggara Hans Prawira, mengatakan selama pandami menyebabkan perubahan gaya belanja konsumen yang melakukan transaksi belanja secara online serta referensi produk lebih mengutamakan barang kebutuhan pokok serta produk kesehatan.

"Penyesuaian operasional yang dilakukan perusahaan seperti launcing pengembangan aplikasi Alfagift 4.0 dengan fitur baru untuk meningkatkan loyalitas dan customer engagement," katanya.

Di tahun 2020, perseroan fokus pada penguatan arus kas terutana perbaikan manajemen modal kerja secara khusus memonitor dan meningkatkan perputaran barang dagangan. Adapun tantangan yang dihadapi perubahan pola belanja konsumen, frekuensi belanja yang berkurang karena pandemi, perubahan gaya hidup masyarakat yang beralih pada transaksi digital dan online.

Dan ditahun ini, A.Hans percaya bila Alfamart dan anak perusahaan akan bersama-sama menuju perbaikan. Makanya, ditahun ini Alfamart mengusung pelayanan konshmen secara lebih personal, kemudian mengoptimalkan jaringan gerai serta pemanfaatan teknologi.

"Juga menargetkan pembukaan gerai sebanyak 650 sampai 850 gerai, dengan capex 2021 mencapai Rp 2.5 sampai 3 triliun yang berasal dari kas internal," ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya