Wall Street Menguat, Indeks Dow Jones Cetak Rekor Jelang Rilis Data Tenaga Kerja

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham Dow Jones naik 0,9 persen hingga sentuh rekor ke posisi 34.548,53.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Mei 2021, 05:40 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Kamis, 6 Mei 2021 seiring investor mengantisipasi rilis data tenaga kerja untuk mengukur pemulihan pasar tenaga kerja.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 0,9 persen hingga sentuh rekor ke posisi 34.548,53. Indeks saham S&P 500 mendaki 0,8 persen ke posisi 4.201,62. Indeks saham Nasdaq bertambah 0,4 persen ke posisi 13.632,84.

Penguatan wall street didukung data klaim penggangguran. Untuk pertama pertama kali, klaim pengangguran mencapai 498.000 hingga 1 Mei, dan sentuh level terendah di era pandemi COVID-19. Klaim pengangguran itu lebih baik dari perkiraan Dow Jones di kisaran 527.000.

Data tersebut dirilis sebelum data tenaga kerja April 2021 yang diumumkan pada Jumat,7 Mei 2021. Ekonom berharap 1 juta tenaga kerja bertambah pada April 2021 dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,8 persen dari 6 persen.

“Data ekonomi hari ini membuktikan selangkah lagi penuh untuk pemulihan ekonomi, lebih cepat dari yang diharapkan,” ujar Managing Director of Investment Strategy E-Trade Financial, Mike Loewengart, dilansir dari CNBC, Jumat (7/5/2021).

Ia menambahkan, penguatan data tenaga kerja akan membuat semua tertuju melihat langkah the Federal Reserve atau bank sentral AS  selanjutnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Indeks Saham Nasdaq Melemah Pekan Ini

Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Saham PayPal naik 1,9 persen setelah perseroan melaporkan kinerja lebih baik dari yang diharapkan.Pendapatan naik 31 persen.  Sementara itu, Etsy merosot lebih dari 14 persen setelah memperingatkan penjualan akan melambat karena peningkatan dari pandemi COVID-19 berkurang.

Di sisi lain, indeks saham Nasdaq mencatat sesi negatif empat kali berturut-turut pada Rabu, dan alami penurunan harian terpanjang sejak Oktober. Pada pekan ini, indeks saham teknologi cenderung melemah.

"Momentum pendapatan sektor teknologi terhadap pasar yang lebih luas mencapai puncaknya pada akhir Mei 2020,” ujar Chief Market Strategist Truist Keith Lerner.

Ia menambahkan, pihaknya mengharapkan ekonomi jauh di atas tren pada 2021 dan 2022 sehingga valuasi akan diuntungkan.

"Memang ketika melihat indikasi valuasi, didominasi oleh keuangan dan cenderung memiliki eksposur yang lebih besar ke sektor yang sensitif secara ekonomi sehingga lebih dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi," kata dia.

Indeks Russell 1000 value telah naik 17 persen sepanjang 2021. Sedangkan indeks Russell 1000 growth telah tumbuh lima persen.

Namun, dia menambahkan kekhawatiran masih tetap ada di pasar. Pertama, paket stimulus federal telah mendorong pertumbuhan, dan pada titik tertentu ekonomi harus kembali ke pertumbuhan organik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya