Liputan6.com, Mataram - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno menghebohkan suasana Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara barat (NTB) lantaran terjun dari kapal dan berenang sejauh kurang lebih 30 meter menuju pantai.
Aksi Sandiaga Uno menjadi perhatian warga dan para bule yang ada di pulau itu. Tak hanya Sandi, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, dan Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah NTB pun juga ikut terjun dari kapal dan berenang bersama ke pantai.
Advertisement
Setibanya di pantai, Sandi mengaku sengaja berenang lantaran terpikat dengan kejernihan air pantai Gili Trawangan yang berwarna hijau ke biru-biruan tersebut. Sekaligus, ingin melihat bagaimana keindahan pantai yang tersohor dan terkenal dengan keindahannya ini.
“Bersih banget dan kalau kita engak terjun, enggak bisa merasakan langsung potensi yang ada dan yang akan kita kembangkan, mudah mudahan Gili (Trawangan, Meno dan Air) bisa pulih kembali dan wisatawan mancanegara bisa berkunjung lagi kesini dengan aman setelah penerbangan dibuka,” ujar Sandiaga Uno, Kamis (6/5/20201)
Pantauan Liputan6.com, Sandi dan romobongan tiba di pelabuhan Bangsal dan menuju ke Gili Trawangan mgnggunakan Diving Boat, setelah tiba di Lokasi Sandi kemudian membuat tantangan bersama Gubernur NTB untuk terjun.
Tampak dari kejauhan, Sandi melompat terlebih dahulu bermodalkan kacamata renang ditemani sang judan, kemudian Gubernur NTB menyusul melompat dan berenang. Namun uniknya, Gubernur berenang tanpa kacamata renang, melainkan kacamata biasa.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Pantau KEK Mandalika
Menteri Sandi bukan tanpa alasan melnacong ke NTB, dirinya tengah memantau pembangunan sirkuit Mandalika di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam kesempatan itu Menparekraf juga menerima laporan terkait pengadaan tanah Penlok-2 (penataan lokasi) yang merupakan bentuk dukungan Kemenparekraf/Baparekraf di dalam KEK Mandalika dan pendukungnya.
Menparekraf Sandiaga Uno melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat (NTB) guna memantau perkembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Kamis (6/5/2021). Di agenda pertamanya, Menparekraf meninjau perkembangan pembangunan sirkuit Mandalika. Menparekraf yang didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kapolda NTB Irjen Pol. Muhammad Iqbal, Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer, Direktur Konstruksi MGPA Dwianto Eko Winaryo, dan Bupati Lombok Tengah L. Pathul Bahri, berkesempatan mengelilingi sirkuit dengan menggunakan sepeda listrik "Lebui", hasil karya para anak didik STIP Industrial NTB.
Menparekraf melihat langsung lintasan serta fitur-fitur yang akan menjadi kekhasan Mandalika yang nantinya akan menjadi International Street Circuit pertama di dunia untuk MotoGP. Diantaranya sirkuit dengan gravel sirkuit terpanjang di dunia (187 meter) serta pemandangan pantai yang indah.
"Saya sudah berkeliling dan memastikan bahwa lapisan pertama (sirkuit) ini sudah menyambung (di lintasan) sepanjang 4,3 kilometer. Diharapkan untuk pelapisan tahap kedua dan selanjutnya ditargetkan selesai pada Juli, dan akan kita siapkan penyelenggaraan world superbike yang direncanakan November 2021. Tapi sebelum itu akan ada juga pre race event yang sedang kita rancang," kata Sandi.
Dalam kesempatan itu Menparekraf juga melakukan peninjauan progres pengadaan tanah Penlok-2 di KEK Mandalika dan pendukungnya. Lokasi ini mulanya adalah tanah enclave, tanah milik masyarakat yang ada di sekitar kawasan Destinasi Super Prioritas (DSP) Mandalika.
Kemenparekraf telah membayarkan ganti untung terhadap warga masyarakat pemilik lahan enclave. Dengan dukungan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) terhadap 29 bidang lahan dengan lahan total 6,5 hektare.
"Pengadaan tanah Penlok 2 merupakan wujud dukungan Kemenparekraf terhadap upaya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menjadi KEK Pariwisata, upaya mempercepat pembangunan Mandalika International Street Circuit, dan upaya memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di NTB," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Lahan Penlok 2 ini nantinya akan menjadi bagian dari Jalan Kawasan Khusus (JKK) yang akan digunakan sebagai lokasi seri balap kelas dunia MotoGP, World Superbike (WSBK). Serta akan dijadikan lokasi untuk pembangunan fasilitas penunjang penyelenggaraan seperti paddock, pit building, medical centre, dan bangunan penunjang lainnya.
"Harapan kita untuk fasilitas pendukung ini nantinya dapat dikelola dengan baik. Ini wujud dukungan Kemenparekraf dalam pengembangan dan pemulihan perekonomian di Lombok, dan NTB pada umumnya melalui KEK Mandalika sebagai KEK pariwisata," kata Sandiaga.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mengapresiasi dukungan Kemenparekraf/Baparekraf dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di NTB, khususnya melalui KEK Mandalika.
"Kita lihat lahan sirkuit sudah tersambung. Diharapkan pada Juli sudah selesai dan World Superbike bisa kita laksanakan pada November tahun ini. Kita berdoa mudah-mudahan pandemi bisa kita kendalikan sehingga COVID-19 bisa melandai dan vaksinasi berjalan cukup baik," kata Zulkieflimansyah.
Advertisement