Liputan6.com, Gunungkidul - Jajaran kepolisian dan Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul mulai melakukan penyekatan di 2 pos di Gunungkidul. Penyekatan ini dilakukan sebagai antisipasi masuknya para pemudik setelah larangan mudik yang ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia pada 6 hingga 17 Mei 2021.
Kepala Pos Pengamanan Patuk, Ipda Paryadi mengatakan, pada hari pertama hingga siang ini ada puluhan kendaraan dari luar DIY yang mencoba masuk wilayah Gunungkidul. Namun, mereka tidak diminta putar balik karena identitasnya merupakan warga DIY.
Advertisement
"Hingga pukul 11 ini sudah ada 25 kendaraan yang kami periksa, tapi semuanya bisa menunjukkan identitas," ujar Paryadi.
Aparat memeriksa kelengkapan dokumen kendaraan dan SIM, serta kondisi pengemudi. Pembebasan dan pengecekan ini dilakukan selama 24 jam.
"Penyekatan sudah kami lakukan sejak pukul 00.00 malam tadi, kami mendapati kendaraan AKAP hanya saja ternyata tidak ada penumpang,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul AKBP Agus Setiawan mengatakan, selain dua pos penyekatan yakni Hargodumilah dan Bedoyo, pihaknya juga akan berjaga di sejumlah jalur tikus di Gunungkidul.
"Kami juga akan melakukan latihan di jalur tikus, ada anggota yang siaga di sana," tandas Agus.
Simak video pilihan berikut ini:
Pemudik Naik Bus
Ratusan pemudik sudah berdatangan ke wilayah Gunungkidul. Sebagian besar mereka menggunakan kendaraan umum bus. Seperti yang diketahui, saat ini, bus antar kota antar provinsi (AKAP) tidak dapat digunakan.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Dhaksinaga Gunungkidul, Sularjo mengungkapkan hingga tanggal 5 Mei 2021 kemarin ratusan kendaraan AKAP telah masuk ke Terminal dhaksinarga. Ratusan penumpang juga telah turun di terminal terbesar di Gunungkidul ini. Hingga tanggal 5 Mei 2021 ini, pihaknya mencatat ada 224 bus yang datang dengan jumlah penumpang 278 orang.
"Itu semua berasal dari Jabodetabek," ujar Sularjo.
Sementara untuk yang berangkat dari Terminal Dhaksinarga, hingga 5 Mei 2021 pagi, jumlah bus AKAP yang berangkat dari terminal Dhaksinarga mencapai 224 Armada dengan jumlah penumpang yang diberangkatkan sekitar 719 orang.
Sementara, di Terminal Semin, terminal terakhir di wilayah kabupaten Gunungkidul juga hampir sama. Kepala Terminal Semin Nur Wijaya mengungkapkan sudah terlihat adanya kenaikan jumlah penumpang sejak akhir pekan kemarin. Rata-rata penumpang masih berasal dari Jabodetabek.
"Ada sedikit kenaikan. Tapi tidak banyak," ujarnya.
Hingga tanggal 4 Mei 2021 kemarin setidaknya ada 87 armada AKAP yang datang dari Jabodetabek dengan membawa penumpang 188 orang, sementara yang diberangkatkan dari terminal tersebut kata 97 armada dengan mengangkut 151 orang.
Terminal Semin merupakan terminal terakhir dari wilayah kabupaten Gunungkidul. Biasanya armada-armada dari Jabodetabek menginap di terminal ini sebelum berangkat kembali ke Jabodetabek. Sehingga, banyak penumpang yang sudah turun di jalan sebelum masuk ke terminal.
"Tak jarang bus yang masuk ke sini penumpangnya kosong. Wong sudah turun di jalan," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informartika Gunungkidul Kelik Yuniantoro ratusan pemudik telah tiba di wilayah kabupaten Gunungkidul. Sejak tanggal 1 Mei hingga 5 Mei 2021 tapi hanya mencatat setidaknya sudah ada sekitar 246 orang yang masuk ke wilayah Gunungkidul.
Pihaknya mencatat, pada hari pertama larangan mudik, ada 9 orang yang datang dari Jakarta 9 orang dari Jawa Barat, 3 orang dari Jawa Tengah dan luar Jawa ada 3 orang. Selebihnya mereka yang mudik hanyalah dari kabupaten atau kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Kami mencatat pemudik melalui sistem informasi desa. Sehingga selalu terpantau siapa yang datang," ungkapnya.
Advertisement