Liputan6.com, Jakarta- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden meminta hak paten vaksin COVID-19 dilonggarkan.
Isu tentang Joe Biden yang meminta hak paten vaksin COVID-19 dilonggarkan menjadi berita terpopuler di kanal Global Liputan6.com, Jumat (7/5/2021).
Advertisement
Berita populer lainnya membahas tentang Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta maaf, setelah dikritik karena menggunakan vaksin COVID-19 Sinopharm yang tidak disetujui di negaranya.
Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu varian mutan ganda diduga menjadi penyebab utama lonjakan kasus COVID-19 di India.
Mutan ganda adalah ketika dua mutasi bersatu dalam virus yang sama.
Berikut ini artikel terpopuler kanal Global dalam Top 3 Global Liputan6.com:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
1. Joe Biden Minta Hak Paten Vaksin COVID-19 Dilonggarkan
Duta Besar Dagang Amerika Serikat, Katherine Tai, mendukung waiver (pengesampingan) perlindungan HAKI bagi vaksin COVID-19. Ini bertujuan agar lebih banyak vaksin disalurkan.
"Pemerintah dengan tegas percaya pada perlindungan hak kekayaan intelektual, tetapi untuk mengakhiri pandemi ini mendukung waiver untuk perlindungan pada vaksin COVID-19," demikian pernyataan Dubes Tai, pada Rabu 5 Mei 2021.
Kebijakan pemerintahan Joe Biden ini akan didorong secara aktif melalui World Trade Organization (WTO). Sebelum kebijakan terwujud, Katherine Tai berkata akan ada negosiasi-negosiasi dahulu.
Advertisement
2. Pakai Vaksin COVID-19 Sinopharm yang Tak Disetujui Filipina, Presiden Duterte Minta Maaf
Presiden Filipina Rodrigo Duterte meminta Kedutaan Besar China untuk menarik kembali 1.000 vaksin Sinopharm yang disumbangkan, setelah dia dikritik karena menggunakan vaksin yang tidak disetujui. Duterte mengatakan, untuk selanjutnya, China hanya harus mengirimkan vaksin Sinovac - vaksin China terpisah yang digunakan di Filipina.
Hingga saat ini, Sinopharm belum disetujui di Filipina. Baik Sinopharm dan Sinovac diharapkan menerima persetujuan WHO pada pekan ini.
Duterte mengatakan, dia hanya mendapat suntikan vaksin Sinopharm di bawah klausul penggunaan belas kasih, dan bahwa dokter telah menyarankan dia untuk mendapatkan vaksinasi. "Jangan ikuti jejak saya," kata Duterte, menurut laporan media lokal.
3. Mutan Ganda Diduga Jadi Penyebab Utama Lonjakan Kasus COVID-19 di India
India mengatakan "varian mutan ganda" dari Virus Corona yang pertama kali ditemukan di sana pada Maret lalu mungkin terkait dengan gelombang kedua yang mematikan.
Melansir BBC, Kamis (6/5/2021), sampel yang mengandung mutan - atau varian B.1.617 - telah ditemukan di beberapa negara bagian dengan jumlah kasus yang tinggi.
Seorang pejabat di Pusat Pengendalian Penyakit Nasional mengatakan, bagaimanapun, bahwa mereka masih belum dapat sepenuhnya membuat korelasi terkait hal tersebut. Mutan ganda adalah ketika dua mutasi bersatu dalam virus yang sama.
Advertisement