Gerilya Bupati Gunungkidul Cek Kesehatan Sapi Jelang Lebaran

Bupati bersama rombongan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul memulai perjalanan sekitar pukul 00.30 WIB. Rombongan kemudian mendatangi RPH di wilayah Pacarejo, Kapanewon Semanu.

oleh Hendro diperbarui 08 Mei 2021, 09:00 WIB
“Ada enam titik TPH yang kita pantau. Saya ingin memastikan secara langsung bagaimana ketersediaan daging sapi di Gunungkidul serta menjamin sapi yang disembelih dalam keadaan sehat,” ujar Sunaryanta.

Liputan6.com, Gunungkidul Bupati Gunungkidul, Sunaryanta memimpin langsung sidak daging sapi di sejumlah Tempat Pemotongan Hewan (TPH) di Gunungkidul, Jumat (7/5/2021) dini hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan daging serta menjamin daging yang beredar di pasaran merupakan daging sehat. 

Sunaryanta bersama rombongan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul memulai perjalanan sekitar pukul 00.30 WIB. Rombongan kemudian mendatangi RPH di wilayah Pacarejo, Kapanewon Semanu. 

"Ada enam titik TPH yang kita pantau. Saya ingin memastikan secara langsung bagaimana ketersediaan daging sapi di Gunungkidul serta menjamin sapi yang disembelih dalam keadaan sehat," ujar Sunaryanta. 

Di lokasi tersebut, rombongan bupati mendatangi 3 lokasi TPH di Semanu. Kemudian berlanjut di wilayah Karangmojo, Semin, dan Wonosari. Dari hasil pantauan yang dilakukan, tidak ditemukan adanya daging sapi yang tidak sehat. 

"Tadi dari tim DPP membawa dokter hewan mengecek daging, semua dalam keadaan sehat. Tapi kita akan pantau terus ke depan jangan sampai ada oknum nakal di Gunungkidul," tandas Sunaryanta. 

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesmavet, Dinas Pertanian Gunungkidul, drh Retno Widiayastuti menambahkan, pihaknya tidak menemukan adanya penyakit yang berada di dalam daging. Ia memastikan bahwa dalam sidak tersebut semua sapi yang disembelih dalam keadaan sehat. 

"Pantauan akan terus kita lakukan. Sementara kita lihat tadi dari ciri-ciri daging yang telah disembelih dalam keadaan baik," ucap dia. 

Kendati demikian, pihaknya menemukan adanya satu ekor sapi betina yang berada di kandang penampungan. Pihaknya pun langsung melakukan teguran terhadap pemilik TPH agar tidak menyembelih sapi betina di usia produktif. 

"Ini kadang yang masih kecolongan, pemantauan kita perketat, sapi betina produktif tidak boleh disembelih," dia menandaskan.

Simak video pilihan berikut ini:


Sidak BBPOM Temukan Boraks di Taman Kuliner

Sebelumnya, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta, Kamis (06/05/2021) memantau kandungan makanan di Taman Kuliner Wonosari. Pantauan ini rutin dilakukan BPOM setiap Ramadhan. 

Kepala BBPOM Yogyakarta Dewi Prawitasari mengatakan, sebanyak 34 sampel pangan diteliti untuk pengujian. Dari puluhan sampel tersebut, ditemukan tiga yang mengandung boraks. 

"Ketiganya adalah jenis kerupuk puli atau gendar, memang makanan yang mengandung boraks cenderung tidak mudah hancur dan kenyal," kata Dewi. 

Dewi mengatakan, selain gurih, makanan yang mengandung boraks cenderung akan menimbulkan efek kering di tenggorokan. Apabila dikonsumsi terus menerus justru akan menimbulkan kerusakan pada organ tubuh manusia. 

"Memang perlu diwaspadai apalagi di masa Ramadan seperti saat ini banyak sekali para pedagang dadakan," ujarnya. 

Pada kesempatan tersebut, BBPOM juga mengambil sampel makanan seperti empek-empek, bakso, mi, tahu kuning, gorengan dan es buah. Namun, dari sekian sampel makanan hanya puli yang dipastikan mengandung boraks. 

"Pedagang yang menjual makanan dengan kandungan boraks langsung kami minta membuat surat pernyataan untuk tidak lagi menjual makanan dengan kandungan yang membahayakan," papar Dewi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya