Liputan6.com, Jakarta - Warnanya hitam. Asalnya dari Surga. Tidak mudah untuk menciumnya, karena ada ribuan orang yang berebut ingin melakukan dalam waktu bersamaan.
Namanya Hajar Aswad. Batuan yang berada di sudut Ka'bah itu menjadi salah satu sunah bagi umat Muslim yang melaksanakan ibadah haji maupun umrah. Meski tak semua muslim dapat menciumnya, tapi kini semua orang di seluruh dunia bisa melihat bentuk Hajar Aswad dengan jelas.
Advertisement
Karena Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci Arab Saudi baru-baru ini mendokumentasikan foto Hajar Aswad di Ka'bah dalam Masjidil Haram menggunakan teknik fokus panorama bertumpuk.
Dengan teknik itu, foto-foto dengan kejernihan berbeda digabungkan untuk menghasilkan satu foto Hajar Aswad dengan tingkat akurasi dan kualitas tinggi. Butuh tujuh jam untuk mengambil foto hingga 49.000 megapiksel.
Dengan foto itu, menjadikan momen kali pertamanya dunia bisa melihat Hajar Aswad lebih dekat. Karena gambar yang diambil sangat jelas sehingga setiap orang bisa melihat setiap bagian batu yang tidak terlihat sebelumnya.
Hajar Aswad terletak di sudut timur Kakbah dan terlihat seperti satu batu yang terlindung dalam bingkai perak, tetapi sebetulnya Hajar Aswad terdiri dari delapan batu kecil yang digabung dengan frankincense Arab.
Batu terkecil ukurannya tak lebih dari 1 cm, yang terbesar tidak melebihi ukuran 2 cm. Bingkai yang dibuat dari perak berfungsi sebagai pelindung dari batu suci itu.
Berdasarkan buku sejarah, Hajar Aswad yang berasal dari surga ditempatkan di Kakbah oleh Nabi Ibrahim setelah diberikan oleh malaikat Jibril.
Dilansir dari buku 'Rujukan Utama Haji & Umrah untuk Wanita' karya Ablah Muhammad al-Kahlawi, terdapat 6 keistimewaan hajar aswad yang jarang diketahui banyak masyarakat sebagai berikut:
1. Berasal dari bebatuan surga
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. "Hajar aswad berasal dari surga," (HR Ahmad dan al-Turmudzi).
2. Terletak di tempat paling mulia di dalam Baitullah
Hajar aswad terletak di atas fondasi fondasi dasar yang telah ditinggikan Nabi Ibrahim bersama putranya, Nabi Ismail. Sebagaimana Allah SWT, berfirman di dalam surah Al Baqarah. "Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan fondasi-fondasi Baitullah bersama Ismail" (QS Al Baqarah : 127).
3. Satu satunya batu yang sangat dianjurkan untuk dikecup dan di usap
"Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah shallahu alaihi wa sallam menciummu, aku pun enggan menciummu," (HR Bukhari)
4. Menjadi titik awal dimulainya tawaf di sekeliling Ka'bah
5. Menjadi saksi di hari kiamat bagi orang yang mengusapnya dengan benar
6. Dikatakan sebagai tangan kanan Allah SWT di bumi yang bisa dijabat oleh hambanya.