Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Agus Pramusinto kembali mengingatkan kepada para ASN agar menjadi contoh untuk tidak mudik Lebaran demi mencegah penyebaran Covid-19.
Adapun ASN diminta untuk mematuhi Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 8/2021 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Mudik dan/atau Cuti Bagi Pegawai ASN dalam Masa Pandemi Covid-19.
Advertisement
"Momentum ibadah puasa Ramadan patut menjadi alat pengendalian diri kita dan untuk turut menjaga agar tidak terjadi penambahan risiko penularan pandemi saat mudik," kata Agus, dalam keterangan yang diterima, Sabtu (8/5/2021).
Dia berharap, agar silahturahmi pada saat Lebaran bisa menggunakan virtual. Menurutnya saat ini sangat mudah diakses melalui telepon genggam.
Agus juga berharap dengan mematuhi untuk tidak mudik, seluruh ASN mampu melindungi sesama dari Covid-19.
"Semoga perayaan Idul Fitri berlangsung khidmat, sehat, dan selamat," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bersabar
Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, meminta masyarakat yang tidak dapat mudik Idul Fitri 1442 Hijriah bersabar. Sebagaimana diketahui, masyarakat dilarang mudik oleh pemerintah selama periode 6-17 Mei 2021.
"Jadi, mohon maaf yang punya niat mudik tidak bisa terlaksana pada tahun ini. Mohon bersabar, karena ini keputusan politik negara dan ini juga tidak mudah,” kata Doni, seperti dilansir Antara, Jakarta, Jumat (7/5/2021).
Dia mengatakan, keputusan tersebut berdasarkan data yang dikumpulkan setahun terakhir dan mengacu pada upaya bangsa melindungi masyarakat. Sebab, sama halnya dengan momentum liburan sebelumnya, mudik juga dinilai berpotensi menimbulkan mobilitas masyarakat yang sangat berisiko memicu penularan Covid-19.
Menurut data yang dipaparkan Doni, kenaikan kasus tersebut terjadi setelah adanya momentum libur panjang peringatan Hari Kemerdekaan hingga Maulid Nabi, yang terjadi pada Agustus-September 2020.
Berdasarkan laporan pada saat itu, Rumah Sakit Darurat (RSDC) Covid-19 Wisma Atlet mengalami lonjakan pasien hingga terjadi antrean ambulans dari wilayah Jabodetabek.
"Di Jakarta, terutama pada Agustus-September tahun lalu, RSDC Wisma Atlet itu tiba-tiba kedatangan pasien yang jumlahnya ratusan orang sehari, sehingga ambulans harus antre masuk ke kawasan Wisma Atlet,” jelas Doni terkait kebijakan dilarang mudik.
Advertisement