1,3 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia

Sebanyak 1,3 juta dosis vaksin AstraZeneca, kembali tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (8/5/2021) pagi, sekitar pukul 08.15 WIB.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 08 Mei 2021, 10:40 WIB
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 1,3 juta dosis vaksin AstraZeneca, kembali tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (8/5/2021) pagi, sekitar pukul 08.15 WIB.

Adapun vaksin yang diterima kali ini vaksin bentuk jadi dari jalur multirateral Covax Facility.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kedatangan vaksin tersebut menambah jumlah stok vaksin AstraZeneca yang sebelumnya tiba pada 6 Mei 2021 lalu. Sehingga total dosis vaksin yang diterima oleh Indonesia pada minggu ini kurang lebih sebanyak 1,4 juta dosis vaksin jadi.

"Jumlah vaksin AstraZeneca dalam bentuk vaksin jadi yaitu sebanyak 1.389.600 dosis, sebelumnya pada 6 Mei lalu telah tiba lebih dulu 55.300 dosis vaksin AstraZeneca. Jumlah batch ke 3 yang diterima Indonesia minggu ini dari Covax Vacility adalah sebesar 1.444.900 ribu dosis vaksin bentuk jadi Astrazeneca," ujarnya.

Adapun total keseluruhan vaksin yang diterima Indonesia dari Covax Facility adalah sebanyak 6.410.500 dosis vaksin jadi. Sementara jumlah keseluruhan yang diterima Indonesia sejak Januari hingga pagi ini adalah sebanyak 75.910.500 dosis vaksin.

"Adapun total rincian vaksin yang kita terima sampai hari ini adalah sebagai berikut, Sinovac sebanyak 68,5 juta dosis, AstraZeneca dari Covax 6.410.500 ribu dosis, dan Sinopharm 1 juta dosis," lanjutnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penuhi Kebutuhan Vaksin

Menlu juga menuturkan bila Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memenuhi kesetaraan akses vaksin bagi masyarakat dan bagi seluruh negara. Oleh karena itu, banyak upaya yang ditempuh, salah satunya dengan mendukung penghapusan hak paten vaksin Covid-19.

"Sejak awal pandemi Indonesia secara konsisten menyuarakan akses vaksin yang setara bagi semua. Indonesia juga mendukung penghapusan hak paten vaksin Covid-19 untuk mendorong kapasitas produksi dunia," pungkasnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya