Indonesia Tolak Hak Paten Vaksin Covid-19

Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi menekankan, Pemerintah RI Sangat mendukung kesetaraan akses vaksin Covid-19

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Mei 2021, 13:14 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam press briefing bersama dengan awak media secara virtual pada Kamis 27 Agustus 2020. (Dok: Kemlu RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar (Menlu) Negeri Retno Marsudi menekankan, Pemerintah RI Sangat mendukung kesetaraan akses vaksin Covid-19 bagi semua negara.

Dia memahami bahwa upaya memenuhi komitmen kesetaraan akses vaksin bagi semua negara tidaklah mudah, lantaran vaksin saat ini menjadi komoditas langka akibat tingginya kebutuhan di berbagai penjuru dunia.

"Dari sejak awal pandemi, secara konsisten Indonesia terus menyuarakan akses vaksin yang setara bagi semua. Indonesia juga mendukung penghapusan hak paten vaksin Covid-19 guna mendorong kapasitas dunia terhadap vaksin," tegas Menlu Retno dalam siaran pers di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (8/5/2021).

"Ini adalah salah satu upaya bentuk kolaborasi dunia untuk meratakan jalan bagi akses vaksin setara bagi semua," dia menambahkan.

Guna menguatkan komitmen tersebut, Menlu Retno mengatakan, dirinya bersama COVAX AMC engagement group akan kembali bertemu untuk membahas situasi terkini upaya pemenuhan vaksin setara bagi semua negara.

"Bersama dengan Menteri Kesehatan Ethiopia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada, saya akan memimpin pertemuan COVAX AMC engagement group tersebut," ujarnya.

Untuk di dalam negeri, Menlu Retno melanjutkan, Pemerintah RI terus melanjutkan impor vaksin Covid-19 dari berbagai negara. Seperti pada Sabtu (8/5/2021) hari ini, saat mendatangkan 1.389.600 dosis vaksin jadi AstraZeneca.

Pada 6 Mei 2021 lalu, pemerintah juga telah menerima 55.300 dosis vaksin AstraZeneca. Dengan demikian, maka jumlah vaksin batch ketiga yang diterima pada pekan ini dari COVAX facility mencapai sebesar 1.444.900 dosis vaksin jadi AstraZeneca.

"Jika kita hitung secara keseluruhan, dengan ketibaan vaksin pada hari ini, Indonesia telah mengamankan 75.910.500 dosis vaksin. Dengan rincian, Sinovac 68.500.000 dosis vaksin, AstraZeneca dari COVAX 6.410.500 dosis, kemudian Sinovam sebesar 1 juta dosis," paparnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Vaksin COVID-19 AstraZeneca Bentuk Jadi Sebanyak 1.389.600 Dosis Tiba di Indonesia

Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Indonesia kembali menerima batch ketiga vaksin COVID-19 AstraZeneca jalur multilateral dari COVAX Fasility. Ini merupakan kedatangan vaksin COVID-19 tahap 12 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 8 Mei 2021 pagi.

Menurut Menteri Luar Ngeri Retno Marsudi, jumlah vaksin AstraZeneca dalam bentuk vaksin jadi yang tiba pada pagi ini adalah 1.389.600 dosis.

“Jumlah vaksin jadi AstraZeneca yang tiba pagi ini adalah 1.389.600 dosis. Di samping itu pada tanggal 6 Mei 2021 telah mendahului tiba 55.300 dosis vaksin AstraZeneca,” ujar Retno dalam konferensi pers daring Sekretariat Presiden, Sabtu (8/5/2021)

“Dengan demikian maka jumlah vaksin batch ketiga yang diterima pada minggu ini dari Covax Fasility adalah sebesar 1.444.900 dosis vaksin Jadi AstraZeneca,” tambahnya.

Sedang, total vaksin AstraZeneca dari jalur COVAX atau jalur multilateral yang telah sampai di Indonesia adalah sejumlah 6.410.500 dosis vaksin jadi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya