Wow, Harga Daging di Pasar Induk Kramat Jati Sentuh Rp 150 Ribu per Kg

Berbagai harga bahan pangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mulai merangkak naik menjelang Idul Fitri 1442 H

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mei 2021, 18:18 WIB
Pedagang memotong daging di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, pihaknya siap melakukan intervensi jika stok daging langka dan terdapat lonjakan harga pada bulan Ramadan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) melaporkan, berbagai harga bahan pangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mulai merangkak naik menjelang Idul Fitri 1442 H. Tertinggi ialah komoditas daging sapi yang saat ini dijual mencapai Rp150.000 per kilogram (kg).

"Sejumlah harga naik laporan di Pasar Kramat Jati, ada daging sapi tinggi," ujar Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (8/5/2021).

Dia mencatat, saat ini, harga daging sapi dibanderol Rp140.000-150.000 per kg. Padahal, sebelumnya harga daging sapi di Pasar Induk Kramat Jati masih di jual sebesar Rp120.000 per kg.

"Daging sapi naik tinggi," ungkapnya.

Kemudian komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan sebanyak Rp7.000 per kg jelang lebaran. "Daging ayam dari Rp33.000 menjadi Rp40.000 naik," sebutnya.

Serupa, harga komoditas bawang-bawangan juga telah merangkak naik dibandingkan awal Ramadan. Di mana bawangmerah Rp35.000 per kg dari sebelumnya Rp30.000 per kg. "Untuk, bawang putih dari Rp30.000 per kg menjadi Rp35.000 per kg," terangnya.

Sementara untuk kenaikan komoditas pangan cabai berbagai jenis kompak naik sebesar Rp10.000 per kilogram. Seperti cabai rawit merah dari Rp60.000 menjadi Rp70.000, cabai merah besar dari Rp30.000 menjadi Rp40.000, dan cabai keriting dari Rp30.000 menjadi 40.000.

"Hanya cabai rawit hijau yang tidak naik masih Rp30.000 per kilogram," sebutnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Minyak Goreng

ilustrasi minyak goreng/copyright by Shutterstock

Kenaikan juga dialami oleh komoditas minyak goreng kemasan. Khususnya untuk kemasan 2 liter yang saat ini dijual Rp32.000 dari sebelumnya Rp28.000.

Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah bersama stakeholders terkait lainnya untuk gerak cepat menstabilkan harga. Mengingat kenaikan harga sejumlah komoditas pangan penting itu diyakini masih terus berlanjut hingga mendekati hari raya Idul Fitri mendatang.

"Jadi, perlu ada upaya segera untuk bagaimana cara menstabilkan atas lonjakan harga pangan ini," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya