NASA Ubah Udara di Mars Jadi Oksigen, Begini Penjelasannya

NASA membuat oksigen itu melalui alat yang bernama MOXIE.

oleh Dyah Mulyaningtyas diperbarui 12 Mei 2021, 18:00 WIB
NASA Ubah Udara di Mars Jadi Oksigen, Begini Penjelasan Cara Pembuatannya (Sumber: pexels.com/@tom-leishman)

Liputan6.com, Jakarta Bisakah kamu membayangkan bagaimana rasanya hidup di Planet Mars? Mungkin belum terlintas di pikiran, karena hingga saat ini tidak ada manusia yang punya pengalaman tinggal di sana. Namun sensasi hidup di Mars ini bukan suatu angan-angan belaka.

Meski demikian, berbagai penelitian mengenai kemungkinan tersebut terus dilakukan. Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) juga telah melakukan berkerja keras untuk mewujudkan manusia dapat hidup dan tinggal di Planet Mars. 

Baru-baru ini pun mereka mengklaim telah membuat oksigen untuk pertama kalinya di planet terdekat keempat dari matahari tersebut. NASA membuat oksigen itu melalui alat yang bernama MOXIE (Mars Oxygen In-Situ Resource Utilization Experiment).

Alat tersebut sebelumnya dibawa oleh robot penjelajah tak berawak Perseverance Rover. Kemudian alat tersebut berhasil mengambil karbon dioksida dari atmosfer Mars dan mengubahnya menjadi oksigen.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai NASA berhasil ubah udara jadi oksigen, dilansir Liputan6.com dari Mashable, Jumat (7/5/2021).


Menggunakan Alat MOXIE

NASA Ubah Udara di Mars Jadi Oksigen, Begini Penjelasan Cara Pembuatannya (Sumber: Mashable)

MOXIE sendiri adalah alat yang melekat di Perseverance. Alat tersebut memanfaatkan sumber daya di Mars untuk menghasilkan oksigen seberat lima gram. Oksigen sebanyak ini memungkinkan astronaut bernapas di planet merah itu selama kurang lebih 10 menit.

Hal itu tidak akan membuat seseorang bertahan lama, tetapi penemuan ini dapat menjadi langkah lebih lanjut dalam menjelajahi Mars. Oksigen tidak hanya dapat digunakan untuk memungkinkan orang bernapas, tetapi juga menjadi bagian penting dari mekanisme kimia menggerakkan roket.

Ketika mampu menghasilkan oksigen di Mars berarti pesawat ruang angkasa dapat membawa oksigen lebih sedikit ketika berangkat dari Bumi. Hal ini efektif untuk menurunkan berat pesawat secara signifikan. Lebih sedikit bobot berarti lebih sedikit bahan bakar keseluruhan yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya angkat.

"Oksigen adalah bagian yang lebih berat dari bahan bakar roket," jelas Michael Meyer, ilmuwan utama Program Eksplorasi Mars di NASA seperti dikutip Liputan.com dari Mashable, Jumat (8/5/2021). 

Jika NASA ingin mengirim empat astronaut ke Mars, pesawat luar angkasa tersebut membutuhkan 27,5 ton oksigen untuk melakukannya. Sementara itu, untuk menjaga agar keempat astronaut tetap bisa bernafas selama setahun, NASA membutuhkan sekitar satu ton oksigen.

Dengan kecepatan yang dimiliki MOXIE saat ini, memproduksi 27,5 ton oksigen akan membutuhkan waktu lebih dari 475 tahun. Namun perangkat di masa depan mungkin bisa lebih besar dan lebih efisien daripada MOXIE.

"Kamu dapat membayangkan peningkatan dan rencana yang lebih besar bagi manusia ketika kami akhirnya mengirim mereka ke sana untuk membuat oksigen yang cukup untuk kembali dari permukaan dan mendapatkan oksigen untuk bernafas," kata Mitch Schulte, ilmuwan program Mars 2020 NASA.


Memanfaatkan Alat Moxie Secara Maksimal

MOXIE memanfaatkan kelimpahan relatif karbondioksida yang terdiri dari satu bagian karbon dan dua bagian oksigen. Sebuah electrolyzer bekerja pada suhu di atas 1.400 derajat Fahrenheit menciptakan arus listrik yang dapat memisahkan oksigen dari karbon dioksida.

MOXIE menghasilkan sekitar enam gram oksigen per jam selama pengujian pertamanya. Jumlah Itu lebih sedikit dari yang diinformasikan yaitu 10 gram per jam. Namun perlu diingat, ini baru tes pertama yang dilakukan. NASA selalu berhati-hati saat menguji penjelajah. Jadi NASA mungkin akan memanfaatkan MOXIE dengan lebih maksimal di lain waktu.

Salah satu rencana Perseverance di Mars adalah mengambil sampel permukaan Mars dan dimasukkan ke dalam tabung. Hal ini akan dilakukan dengan pesawat ruang angkasa masa depan dan dibawa ke Bumi untuk dipelajari. Misi ini tentu akan membutuhkan oksigen untuk lepas landas dari Mars ketika hendak kembali ke Bumi. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya Moxie dapat membantu menciptakan oksigen tersebut.

Hal Ini juga dapat berguna untuk program Artemis NASA, yang saat ini masih dalam tahap awal. Dalam program tersebut rencananya NASA akan mengirim orang ke bulan dan kemudian menyiapkan sistem peluncuran dari bulan ke Mars. Belum diketahui kapan NASA akan meluncurkan misi berawak pertamanya ke Mars. Namun kemungkinan besar penerus MOXIE akan ambil bagian dari rencana tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya