Tahan Rindumu

Riuh riang ruang fisik bergeser di ruang siber. Meski jarak makin dekat dengan dimediasi teknologi internet, namun tampak sulit untuk menghapus tradisi lebaran yang turun temurun berlangsung dan bercengkeram

oleh Andrie Harianto diperbarui 09 Mei 2021, 04:53 WIB
Calon penumpang kereta api jarak jauh menanti waktu keberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). Calon penumpang KA Jarak Jauh memilih berangkat lebih awal sebelum jatuh tempo batas pelarangan mudik lebaran 2021 pada 6 hingga 17 Mei 2021, (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Lebaran kali ini akan sama dengan lebaran sebelumnya di tahun 2020. Pemerintah terpaksa meminta masyarakat bersabar tidak pulang kampung atau mudik demi memutus sebaran wabah Covid-19.

Seluruh interaksi dibatasi dan hanya diperkenankan secara virtual. Riuh riang ruang fisik bergeser di ruang siber. Meski jarak makin dekat dengan dimediasi teknologi internet, namun tampak sulit untuk menghapus tradisi lebaran yang turun temurun berlangsung dan bercengkerama bersama. Tahan rindumu.

 

Calon penumpang kereta api jarak jauh menanti waktu keberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (1/5/2021). Calon penumpang KA Jarak Jauh memilih berangkat lebih awal sebelum jatuh tempo batas pelarangan mudik lebaran 2021 pada 6 hingga 17 Mei 2021, (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengajak masyarakat pulang kampung secara virtual usai kebijakan dilarang mudik digaungkan.

"Salah satu solusi dalam mengatasi kerinduan terhadap keluarga untuk tidak mudik ini adalah melakukan berbagai upaya silaturahmi secara virtual," kata Doni dalam siaran tertulis Satgas Covid-19 terkait kebijakan dilarang mudik, Selasa (27/4/2021).

 

Anak-aban berada dalam bus saat menunggu pemberangkatan di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta, Kamis (11/2/2021). Berdasarkan data Dishub hingga pukul 14.00 WIB, Terminal Terpadu Pulo Gebang telah memberangkatkan 466 pemudik menuju luar Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Doni meminta, masyarakat menahan diri untuk tidak mudik. Dia mengingatkan, mudik berisiko tinggi menularkan virus SARS-CoV-2 itu.

"Mohon bersabar, jangan pulang kampung dulu. Kerinduan terhadap keluarga bisa menimbulkan hal yang tragis," kata dia.

 

Pemudik kendaraan roda empat membawa barang di atas mobilnya di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (5/5/2019) dini hari. Satu hari sebelum larangan mudik diberlakukan pada 6 Mei 2021, para pemudik yang akan menuju Pulau Sumatera mulai memadati Pelabuhan Merak. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Doni menyebut, kebijakan pemerintah melarang mudik Lebaran belajar dari pengalaman sebelumnya. Pada tahun 2020, pemerintah tidak melarang masyarakat untuk mudik Lebaran Idul Fitri. Akibatnya, kasus positif Covid-19 sempat meningkat tajam.

Tak hanya itu, libur panjang Natal dan tahun baru 2021 juga sempat memicu peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia.

 

"Kepulangan perantau ke kampung halaman akan menimbulkan persoalan, meningkatkan kasus Covid-19 di berbagai daerah. Apalagi kalau daerah tidak memiliki fasilitas rumah sakit yang memadai, maka dampaknya akan sangat fatal," papar Doni.

Pemudik Yang Terkena Penyekatan Di Tol Tangerang-Merak. (Dokumentasi Korlantas Polri).

Saksikan Video Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya