Jokowi Ngomong Soal Bipang Ambawang, Mendag Lutfi Minta Maaf

Mendag M Luthfi secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat luas mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Bipang Ambawang

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Mei 2021, 20:04 WIB
Mendag Muhammad Lutfi hadir pada rapat kerja di ruang rapat Komisi VI DPR RI, kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Rapat kerja ini membahas realisasi anggaran tahun 2020, rencana kegiatan dan anggaran sesuai daftar isian pelaksanaan anggaranTahun 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi secara terbuka meminta maaf kepada masyarakat luas mengenai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal Bipang Ambawang yang viral. Dalam video yang beredar, Jokowi terkesan mempromosikan Bipang Ambawang, kuliner khas Kalimantan Barat.

Bipang sendiri merupakan makanan yang bahan utamanya adalah daging babi muda. Karena cita rasanya yang khas, bipang akhirnya dikemas dan dijadikan makanan oleh-oleh di Pontianak.

Mendag menegaskan, pernyataan Presiden Jokowi tersebut harus dimaknai secara luas. Dalam hal ini, tidak ada maksud apapun oleh Jokowi untuk mempromosikan makanan khas Pontianak tersebut.

"Pernyataan Pak Presiden yang ada dalam video tersebut mengajak masyarakat Indonesia untuk mencintai dan mebeli produk lokal. Pernyataan itu ditujukan ke seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku agama, budaya, yang memliki kekayan kuliner nusantara. Setiap makanan memilki kekhasan dan menjadi makanan favorit lokal," kata Mendag, Sabtu (8/5/2021).

Mendag juga mengakui, Bipang saat ini menjadi makanan yang dikonsumsi dan dicintai oleh masyarakat sekitar. Tentu hal ini adalah salah satu contoh produk UMKM dan menjadi bagian dari kekayaan kuliner nusantara yang patut dibanggakan.

"Mari kita bangga dan promosikan kuliner nusantara yang beragam, sehingga bisa menggerakkan ekonomi, terutama UMKM," tegas Mendag.

"Meski demikian, kami Kementerian Perdagangan selaku penanggung jawab acara itu sekali lagi memastikan tidak ada maksud apapun dalam pernyataan Pak Presiden. Kami mohon maaf sebesar besarnya terjadi keasalahpahaman. Karena niat kami agar kita ingin bangga terhadap produksi dalam negeri, termasuk kuliner khas daerah dan keberagaman kuliner kita," pungkas Mendag.

Dalam video yang beredar, sebenarnya konteks utuhnya yaitu Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk tidak mudik. Jika rindu akan makanan kampung halaman, Jokowi mengajak masyarakat untuk membelinya secara online dan bisa dijadikan sebagai bingkisan lebaran.

Tidak hanya Bipang Ambawang, Jokowi juga menyebutkan Gudeng Jogja, Bandeng Semarang, Siomay Bandung, Pempek Palembang, dan berbagai kuliner nusantara lainnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jokowi: Pandemi Covid-19 Masih Mengancam, Mari Tahan Diri untuk Mudik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan laporan dari Kepala BNPB Doni Monardo tentang gempa Magnitudo 6,1 yang terjadi di Jawa Timur, 10 April 2021 kemarin. (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kembali masyarakat agar tidak mudik pada libur Idul Fitri 2021. Sebab hingga saat ini pandemi Covid-19 masih mengancam dan akan menimbulkan kenaikan kasus jika tidak dilakukan pencegahan dengan baik.

"Pandemi masih mengancam. Mari menahan diri demi keselamatan bersama," kata Jokowi dalam akun instagramnya, Sabtu (8/5/2021).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengunggah ilustrasi yang menceritakan tentang seorang pria yang galau soal adanya aturan larangan mudik yang ditetapkan pemerintah saat hari raya.

Tetapi salah satu teman pria tersebut pun menjelaskan alasan pemerintah melarang mudik. Salah satunya berkaca dari kasus di India yang kini sedang melonjak pesat, sedangkan sebelumnya alami penuluran kasus.

Tidak lupa Jokowi pun mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Mulai dari jaga jarak, cuci tangan, memakai masker, hingga menjauhi kerumunan, agar tidak terpapar virus yang sudah memakan korban tersebut.

"Covid-19 masih mengancam, jangan lengah, tetap waspada," tegas Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya