Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya orang yang mencari lowongan kerja, seringkali dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk menuai keuntungan sendiri. Modus penipuan dengan berbagai cara seringkali dijumpai, salah satunya adalah lowongan kerja.
Melalui instagram resminya, Kementerian Ketenagakerjaan @kemnaker membagikan informasi mengenai ciri-ciri modus penipuan pada lowongan kerja. Apabila merasa dirugikan, Kemnaker menghimbau untuk melaporkan kepada pihak berwajib.
Advertisement
“Oia, laporkan ke pihak kepolisian jika kamu merasa dirugikan akibat lowongan kerja fiktif atau palsu ya,” tulis Kemnaker, dikutip pada Minggu (9/5/2021).
Adapun ciri-ciri modus penipuan ini, yaitu bahasa penulisan yang buruk, dalam menuliskan info terkait lowongan kerja banyak ditemukan typo bahkan sering kali ditemukan penggunaan bahasa yang tidak formal.
Padahal dalam menulis sebuah info lowongan kerja bahasa yang digunakan haruslah terstruktur dengan rapi serta menggunakan bahasa yang formal.
Kemudian ciri yang selanjutnya adalah, meminta sejumlah uang dengan alasan yang tidak jelas, seperti biaya transportasi hingga biaya pendaftaran. Untuk ini perusahaan yang membuka lowongan kerja secara resmi tidak pernah meminta biaya apapun terkait perekrutan calon pegawai.
Selanjutnya, memberikan gaji yang sangat fantastis, dalam hal ini biasanya lowongan kerja palsu menawarkan gaji yang besar untuk jenis pekerjaan dan posisi yang tidak seberapa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Diminta Data Pribadi
Modus lainnya, yaitu dalam proses rekrutmen pegawai biasanya akan dimintai informasi data-data pribadi, biasanya berupa nomor Kartu Keluarga (KK), nomor KTP, NPWP, dan data lainnya.
Serta yang terakhir adalah email tidak profesional, maksudnya, yaitu email perusahaan yang akan dilamar dibuat dengan asal-asalan bahkan banyak ditemukan email perusahaan dibuat menyerupai aslinya. Adapun bila perusahaan tersebut merupakan perusahaan negara domain yang digunakan berupa .co.id.
Dengan adanya ciri-ciri modus penipuan lowongan kerja ini, masyarakat diminta untuk hati-hati dan teliti dalam menyerap informasi terkait info lowongan pekerjaan.
Reporter: Anisa Aulia
Advertisement