Liputan6.com, Manchester- Manchester City beruntung punya winger lincah seperti Riyad Mahrez. Pemain asal Aljazair ini menjadi kunci saat Man City gebuk PSG 4-1 pada semifinal Liga Champions yang baru saja berlalu.
Riyad Mahrez bukan seorang bintang baru di Liga Inggris. Namanya mulai mencuat saat membawa Leicester City jadi juara Liga Inggris pada 2015 lalu.
Advertisement
Kini, dia di ambang untuk mengemas gelar juara Liga Inggris lagi dengan Manchester City. Selain itu, trofi tertinggi Liga Champions pun kini selangkah lagi jadi miliknya.
Kesuksesan Riyad Mahrez tak datang dengan serta merta. Cobaan berat sudah menimpanya saat masih remaja ketika sang ayah, Ahmed Mahrez meninggal dunia.
"Ketika itu saya sempat tidak tahu apa keinginan saya. Namun, ayah telah memberikan bekal kepada saya, dua hal yaitu keyakinan saya (Islam) dan sepak bola," kata Riyad Mahrez seperti dikutip Telegraph.
Video Pilihan:
Jadi Teladan
Selain mahir mengolah si kulit bundar, Riyad Mahrez juga jadi teladang bagi pesepak bola muslim lainnya. Rekannya di timnas Aljazair, wissam Ben Yedder mengungkapkan hal itu.
"Dia tidak hanya rajin berlatih sepak bola melainkan juga rajin berdoa bersama (sholat berjamaah di masjid) dan membaca Al-Quran," kata Wissam Ben Yedder, striker AS Mnac.
Advertisement
Pulang Kampung
Momem pulang kampung tak pernah dilewatkan Riyad Bahrez. Dia tak melupakan kampung halamannya, Beni Snous setiap kali kompetisi berakhir.
Momen terindah terjadi saat dia baru saja menjadi juara Liga Inggris bersama Leicester City. Saat pulang ke Snous, dia disambut hangat dan juga menikmati momen ramadan di kampung halamannya itu sekaligus nyekar ke makam ayahnya.