Buana Lintas Lautan Bidik Rp 616,25 Miliar dari Rights Issue

PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,45 miliar lembar saham seri B baru yang berasal dari portepel saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Mei 2021, 19:07 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) akan melakukan penambahan modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHETD) atau rights issue. Aksi korporasi itu dilaksanakan usai mendapat persetujuan RUPSLB yang digelar 7 Juni 2021.

“PT Buana Lintas Lautan Tbk akan mengadakan RUPSLB pada 7 Juni 2021 untuk menyetujui rights issue untuk menerbitkan satu saham baru untuk setiap sembilan saham yang ada, serta tiga waran untuk setiap satu saham baru,” kata Direktur Perseroan Kevin Wong dalam keterangan tertulis, Minggu (9/5/2021).

Dengan demikian, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,45 miliar lembar saham seri B baru yang berasal dari portepel saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar saham. Sementara waran yang menyertai penerbitan saham baru tersebut sebanyak-banyaknya 4,35 miliar lembar.

Sejalan dengan rights issue BULL sebelumnya pada 2017, 2018 dan 2019, harga saham baru akan berada pada level premium ke pasar saat ini. Hal ini untuk mencerminkan kepercayaan terhadap prospek perusahaan.

"Dengan target harga kisaran Rp 375 - 425 per saham, hasil rights issue ditargetkan mencapai Rp 543,75 miliar hingga Rp 616,25 miliar,” kata Kevin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Penggunaan Dana

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun Perseroan akan menggunakan seluruh dana yang diterima dari penerbitan saham baru dan waran tersebut untuk empat hal.

Antara lain, pertama, modal kerja untuk kegiatan operasional. Lalu untuk ekspansi usaha. Ketiga, untuk pembayaran tagihan usaha, serta yang keempat untuk pengurangan utang.

"Perseroan memperkirakan bahwa rencana PMHMETD dapat berdampak positif terhadap kinerja keuangan Perseroan, kinerja operasional dan struktur permodalan Perseroan. Selain itu, penambahan modal juga dapat meningkatkan kemampuan Perseroan untuk melakukan ekspansi usaha,” pungkas Kevin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya