Liputan6.com, Jakarta - Kaspersky menyebut, pada kuartal pertama 2021, jumlah serangan DDoS turun 29 persen dibanding periode yang sama tahun 2020. DDoS merupakan jenis serangan yang dilakukan dengan cara membanjiri lalu lintas (trafik) jaringan internet pada server, sistem, atau jaringan.
Kendati demikian, data Kaspersky DDoS Prevention juga mengungkap, ada peningkatan 47 persen serangan DDoS dibandingkan kuartal akhir 2020.
Advertisement
Dalam tiga bulan terakhir, serangan di bulan Januari menyumbang 43 persen serangan DDoS pada kuartal ini. Sementara, dua bulan lainnya tetap tenang.
Kaspersky juga mengungkap, di awal 2021, banyak orang yang masih bekerja dari jarak jauh dan menghabiskan waktu luang di rumah.
Hal ini ditengarai membuat pelaku kejahatan siber melakukan serangan DDoS terhadap entitas yang banyak dibutuhkan pengguna, misalnya penyedia telekomunikasi atau situs gim online.
Para ahli Kaspersky melihat penurunan serangan DDoS dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu disebabkan karena adanya aktivitas abnormal. Aktivitas yang dimaksud adalah peralihan mendadak ke pekerjaan jarak jauh.
Akibatnya, gateway VPN perusahaan dan suber daya web seperti email, basis pengetahuan perusahaan yang sebelumnya hanya tersedia dalam organisasi pun menjadi target serangan DDoS.
Serangan di Januari Melonjak Karena Mata Uang Kripto
Bagusnya, dalam kurun waktu setahun, sebagian besar bisnis menerapkan perlindungan untuk bagian infrastruktur Ti ini.
Oleh karena itu, serangan terhadap akses web ini mungkin menjadi kurang efektif dan jumlah serangan DDoS menurun. Dengan begitu, pada Februari dan Maret 2021, jumlah serangan kembali seperti masa sebelum lockdown.
Business Development Manager di Tim Perlindungan DDoS Kaspersky Alexey Kiselev mengungkap, pada kuartal pertama 2021 terdapat periode yang cukup tenang selain lonjakan DDoS di Januari.
"Lonjakan itu mungkin disebabkan oleh jatuhnya harga mata uang kripto yang membuat beberapa aktor ancaman menggunakan kembali perangkat yang terinfeksi di botnet untuk mengirim junk traffic, alih-alih menambang mata uang," kata Kiselev, dalam keterangan Kaspersky, Senin (10/5/2021).
Advertisement
Rekomendasi Kaspersky
Kendati demikian, meski ada prnurunan serangan di kuartal pertama, Kaspersky tetap menyarankan pengguna melindungi sumber daya web dari serangan DDoS.
Kaspersky pun menyarankan, untuk melindungi diri dari serangan DDoS:
- Menjaga operasi sumber daya web dengan menugaskan spesialis yang memahami cara dalam menanggapi serangan DDoS
- Validasi perjanjian pihak ketiga dan informasi kontak, termasuk yang dibuat dengan penyedia layanan internet. Ini akan membantu tim mengakses perjanjian dengan cepat jika terjadi serangan
- Menerapkan solusi profesional untuk melindungi organisasi dari serangan DDoS. Misalnya melalui Kaspersky DDoS Protection.
(Tin/Isk)