Liputan6.com, Jakarta - Miss Universe Myanmar 2020 Thuzar Wint Lwin berbagi kisah mengenai luka yang ia miliki setelah menjalani operasi tumor payudara. Thuzar mengetahui bahwa ada benjolan di payudara saat berusia 19 tahun.
Curahan hati sang Miss Universe Myanmar 2020 disampaikan dalam unggahan di akun Instagram pribadi. Perempuan yang kini tengah menjalani masa penjurian Miss Universe 2020 di Florida, Amerika Serikat ini, turut menyertakan potret dirinya dengan menunjukkan bekas luka operasi.
"Bekas luka untuk kecantikanmu !!! Saya berusia 19 tahun ketika saya menemukan benjolan di setiap sisi payudara saya. Itu membuat frustasi bagi seorang gadis remaja yang tidak perlu khawatir sebelumnya," tulis Thuzar dalam unggahan pada 7 Mei 2021.
Baca Juga
Advertisement
Ia melanjutkan, ketika ukuran benjolan bertambah dari hari ke hari, para dokter mengatakan padanya, itu akan menjadi kanker. Dokter mendesaknya untuk mengangkat benjolan sesegera mungkin. Operasinya berhasil, namun ada konsekuensinya.
"Alih-alih sembuh tanpa bekas luka, luka itu membuat saya sering alergi dan jahitannya membesar, akhirnya meninggalkan bekas luka permanen," tambah perempuan berusia 22 tahun ini.
Kala itu, ia baru saja terjun ke dunia model dan kondisi tersebut membuatnya sedih karena mengetahui tubuhnya tidak akan pernah sama lagi. Thuzar berpkir untuk menghilangkan bekas luka dengan laser, namun ia bertanya pada dirinya untuk apa melakukan hal tersebut.
"Itu hanya bekas luka dan saya tetaplah diri saya. Saya menemukan penerimaan diri dengan menyadari tidak ada yang mengubah siapa saya dan nilai-nilai yang saya tetapkan untuk diri saya sendiri," lanjut Miss Universe Myanmar 2020 ini.
Saksikan Video Pilhan di Bawah Ini:
Tetap Bangga
Kini, saat Miss Universe Myanmar 2020 ini melihat lukanya, ia merasa diberdayakan. Ia senang telah melakukan hal yang benar.
"Bagaimana jika saya tidak menyadari benjolan tersebut dan terlambat untuk diangkat sebelum berubah menjadi kanker dan menyebar ke organ lain? Bekas luka saya ini adalah pengingat bahwa saya selamat dan saya sadar tentang apa yang terjadi dengan tubuh saya," kata mahasiswa bahasa Inggris di University of East Yangon ini.
Hal itu pula yang menjadi alasan terkait advokasinya sebagai Miss Universe Myanmar adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara dan kesadaran tubuh. Ia menyebut, perempuan adalah makhluk paling berharga di masyarakat dan tubuh membutuhkan perawatan yang sangat baik.
"Kita perlu sadar dengan apa yang terjadi di dalam dan di luar tubuh kita dan memperlakukannya dengan benar dan baik. Masalah kesehatan seperti kanker payudara sangat umum terjadi pada wanita tetapi kita dapat mengatasinya tanpa merusak seluruh sistem kita jika kita mengetahuinya sedini mungkin," jelasnya.
Sebelum menutup kisah, ia berpesan kepada semua perempuan yang telah mengalami apa yang ia alami, untuk tidak perlu merasa malu dengan bekas luka yang dimiliki. "Jadilah penyintas yang bangga dan tingkatkan kesadaran untuk melindungi saudara perempuan kita dari apa yang telah kita lihat. Marilah kita menjadi terang bagi setiap wanita di dunia," tutup Thuzar.
Advertisement