Bulog Gelar Operasi Pasar Daging Beku, Harga Mulai Rp 75 Ribu per Kg

Perum Bulog kembali menggelar operasi pasar daging beku di Jakarta guna memastikan ketersediaan pasokan pangan khususnya daging beku.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 10 Mei 2021, 12:32 WIB
Pengunjung saat memilih daging kerbau pada acara sosialisasi di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (2/9). Pemerintah melalui Bulog memang menargetkan akan mendatangkan 750 ton daging kerbau impor dari India. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog kembali menggelar operasi pasar daging beku di Jakarta guna memastikan ketersediaan pasokan pangan khususnya daging beku. Kegiatan ini sekaligus menjamin tidak adanya gejolak harga daging menjelang Lebaran Idul Fitri 1442 H tahun ini.

Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita mengatakan, operasi pasar daging beku ini dilaksanakan di Rumah Pangan Kita (RPK) Center Gatot Subroto, Senin (10/5/2021) hari ini sejak pukul 09.00 pagi.

Tersedia pilihan daging sapi dan daging kerbau beku, untuk daging sapi beku dijual seharga Rp 80 ribu per kg. Sedangkan untuk daging kerbau beku dijual seharga Rp 75 ribu per kg.

"Karena kebutuhan akan daging menjelang lebaran ini masih cukup tinggi, Bulog menggelar lagi operasi pasar daging beku agar masyarakat betul-betul melihat sendiri dan menjadi tenang," kata Febby usai memantau Operasi Pasar daging beku di RPK Center Gatot Subroto, Jakarta, Senin (10/5/2021).

Sebelumnya, Manejemen Perum Bulog juga melakukan upaya inovasi untuk membantu mengatasi kebutuhan daging yang meningkat belakangan ini dengan meluncurkan layanan pembelian daging beku melalui e-commerce ipanganandotcom.

Menurut Febby, layanan tersebut diadakan sehingga masyarakat bisa menjadikannya sebagai pilihan alternatif mekanisme pembelian kebutuhan akan daging.

Febby juga menyatakan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok daging beku yang tersedia untuk langsung dijual kepada masyarakat.

"Tidak ada masalah, Bulogmenjamin kebutuhan daging beku tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan. Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut," ungkapnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Wow, Harga Daging di Pasar Induk Kramat Jati Sentuh Rp 150 Ribu per Kg

Pedagang memotong daging di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, pihaknya siap melakukan intervensi jika stok daging langka dan terdapat lonjakan harga pada bulan Ramadan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) melaporkan, berbagai harga bahan pangan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mulai merangkak naik menjelang Idul Fitri 1442 H. Tertinggi ialah komoditas daging sapi yang saat ini dijual mencapai Rp150.000 per kilogram (kg).

"Sejumlah harga naik laporan di Pasar Kramat Jati, ada daging sapi tinggi," ujar Ketua Umum Ikappi Abdullah Mansuri saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (8/5/2021).

Dia mencatat, saat ini, harga daging sapi dibanderol Rp140.000-150.000 per kg. Padahal, sebelumnya harga daging sapi di Pasar Induk Kramat Jati masih di jual sebesar Rp120.000 per kg.

"Daging sapi naik tinggi," ungkapnya.

Kemudian komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan sebanyak Rp7.000 per kg jelang lebaran. "Daging ayam dari Rp33.000 menjadi Rp40.000 naik," sebutnya.

Serupa, harga komoditas bawang-bawangan juga telah merangkak naik dibandingkan awal Ramadan. Di mana bawangmerah Rp35.000 per kg dari sebelumnya Rp30.000 per kg. "Untuk, bawang putih dari Rp30.000 per kg menjadi Rp35.000 per kg," terangnya.

Sementara untuk kenaikan komoditas pangan cabai berbagai jenis kompak naik sebesar Rp10.000 per kilogram. Seperti cabai rawit merah dari Rp60.000 menjadi Rp70.000, cabai merah besar dari Rp30.000 menjadi Rp40.000, dan cabai keriting dari Rp30.000 menjadi 40.000.

"Hanya cabai rawit hijau yang tidak naik masih Rp30.000 per kilogram," sebutnya.


Minyak Goreng

Kenaikan juga dialami oleh komoditas minyak goreng kemasan. Khususnya untuk kemasan 2 liter yang saat ini dijual Rp32.000 dari sebelumnya Rp28.000.

Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah bersama stakeholders terkait lainnya untuk gerak cepat menstabilkan harga. Mengingat kenaikan harga sejumlah komoditas pangan penting itu diyakini masih terus berlanjut hingga mendekati hari raya Idul Fitri mendatang.

"Jadi, perlu ada upaya segera untuk bagaimana cara menstabilkan atas lonjakan harga pangan ini," tutupnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya