Ada Kenaikan Harga, Pemprov Jabar Pantau Barang Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran

Pemantauan harga, pasokan, dan stok intens dilakukan di 27 kabupaten/kota se-Jabar.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 11 Mei 2021, 09:00 WIB
Pedagang memotong daging di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (8/4/2021). Pemerintah melalui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menegaskan, pihaknya siap melakukan intervensi jika stok daging langka dan terdapat lonjakan harga pada bulan Ramadan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Bandung Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mulai mengantisipasi lonjakan harga komoditas barang kebutuhan pokok menjelang Idulfitri. Pemantauan harga, pasokan, dan stok intens dilakukan di 27 kabupaten/kota se-Jabar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar M Arifin Soedjayana mengatakan, terjadinya lonjakan harga berpotensi pada tiga atau dua hari sebelum lebaran. Saat itu, masyarakat akan berbondong-bondong membeli barang kebutuhan pokok untuk menyambut lebaran.

"Upaya yang dilakukan adalah memantau harga dengan maksud agar stabilitas harga terjaga, memantau pasokan dan stok barang. Jangan sampai barangnya kurang," kata Arifin, Senin (10/5/2021).

Selain memantau harga, pasokan dan stok barang, Pemda Provinsi Jabar berupaya secara intens memonitor perkembangan harga di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dan melakukan stimulus. Salah satu stimulus yang dilakukan adalah mengecek langsung harga dan pasokan ke pasar-pasar dan toko swalayan.

"Dua atau tiga hari terakhir menjelang hari raya Idulfitri, kami akan mengajak Gubernur Jabar, Satgas Pangan Provinsi Jawa Barat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan langsung ke pasar-pasar rakyat. Ini dapat memberikan stimulus yang kuat agar harga mendekati kestabilan," ujar Arifin.

Arifin mengatakan, pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) Jabar akan memberikan perhatian khusus untuk memantau harga daging sapi dan daging ayam broiler. Harga kedua komoditas tersebut memiliki kecenderungan melonjak menjelang Idulfitri.

"Jabar untuk produksi ayam broiler surplus. Tapi harga di pasar sering naik. Pedagang suka bilang setahun sekali. Jadi kita akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pedagang," ujarnya.

"Ada program Pasar Juara. Pasar Juara ini tidak hanya dari fisik, tapi juga dari mental pedagang dan pengelola pasar, untuk menaikkan harga jangan terlalu tinggi," ucapnya menambahkan.

Untuk saat ini, fluktuasi harga pangan hanya terjadi pada gula pasir. Harga rata-rata gula pasir hari ini berada di angka Rp13.700 per kilogram. Sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) adalah Rp12.500.

"Karena konsumsi gula pasir menjelang hari raya Idulfitri konsumsinya tinggi yang mengakibatkan harga tinggi, upaya Pemda Provinsi Jawa untuk stabilisasi harga gula pasir yaitu melaksanakan operasi pasar dari distributor penugasan Kementerian Perdagangan RI selama 6 hari dari tanggal 4 Mei sampai dengan 9 Mei 2021 di 11 pasar Kota Bandung," kata Arifin.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya