Per 30 April 2021, Pupuk Kaltim Salurkan Urea Subsidi 320.077 Ton

Jaga Ketahanan Pangan Nasional, PKT Lakukan Rangkaian Inovasi untuk Penuhi Kebutuhan Pangan Masyarakat

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2021, 15:50 WIB
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) Rahmad Pribadi (depan), AVP Sales Balinus Abdul Hasril dan Kepala Gudang Lini 3 Badan Gana Reksa meninjau gudang pupuk guna memastikan ketersediaan pupuk selama musim tanam pertama 2021 di Tabanan, Bali (Liputan6.com/Pool/Pupuk Kaltim)

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang kuartal I 2021 PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), mencatatkan telah memproduksi 904.91 ton pupuk urea, 55.761 ton NPK, dan 751.685 ton Amoniak. Adapun hal ini sejalan dengan komitmen yang dibuat oleh PKT untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Dari jumlah produksi yang telah dibuat, PKT telah mendistribusikan ke delapan wilayah tanggung jawabnya yaitu, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Kemudian hingga 30 April 2021, PKT telah menyalurkan subsidi urea sebanyak 320.077 ton, dari alokasi melalui SK Mentan tahun 2021 yang baru terealisasi sebesar 32 persen. Untuk NPK tersubsidi sebanyak 60.728 ton, dan telah terealisasi sebesar 30 persen.

Sementara itu, sampai dengan 30 April 2021 PKT telah menyediakan stok urea subsidi sebanyak 190.089 ton, non subsidi 75.226 ton. Serta NPK subsidi sebanyak 7.265 ton, dan non subsidi 6.142 ton.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengatakan, peran PKT dalam produksi dan distribusi pupuk disinergikan dengan para pemain lainnya di sektor pangan, serta merupakan elemen penting dalam menjaga ketahanan pangan nasional,

“Namun tidak hanya itu, kami juga memastikan penyaluran pupuk berkontribusi penting dalam mendukung produktivitas petani dan kesuksesan musim tanam, serta menjaga perputaran ekonomi nasional selama pandemi COVID-19. Pandemi Covid-19 saat ini menjadi momentum yang semakin memacu kami untuk terus menjalankan komitmen tersebut,” jelasnya melalui siaran pers, dikutip pada Senin (10/5/2021).

Adapun PKT telah mengerahkan inovasi mutakhir guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat diantaranya, dengan diversifikasi bahan pangan untuk mengantisipasi krisis melalui penyediaan pangan alternatif selain beras.

Serta, hal ini sebagai upaya dukungan terhadap pengembangan diversifikasi pangan oleh Kementerian Pertanian yang berfokus pada enam pangan sumber karbohidrat non beras, yaitu ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang, dan sorgum.

Dari diversifikasi pangan ini memiliki manfaat, yaitu memperbaiki kualitas tanah serta mengurangi hama dan penyakit. Upaya ini juga dioptimalkan dengan, optimalisasi lahan sawah melalui metode pertanian pola integrated farming yang mengintegrasikan pertanian dan peternakan, melalui pola konsep zero waste dengan memaksimalkan potensi yang ada.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tingkatkan Produksi

Implementasi K3 di PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT)

Sementara itu, pada aspek meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan produktivitas. PKT memperkenalkan program Agro Solution, dengan program ini pendampingan intensif dilakukan oleh PKT kepada petani dan budidaya pertanian secara berkelanjutan, dengan memperhatikan unsur masyarakat, lingkungan dan ekonomi.

Adapun program Agro Solution telah ditetapkan sebagai program nasional di bawah di bawah PT Pupuk Indonesia (PI). Hingga 17 April 2021 program ini telah dilaksanakan pada lahan seluas 4.697 hektar di berbagai wilayah di Indonesia, dan tahun ini ditargetkan dilaksanakan di lahan seluas 12.000 hektar baik untuk komoditi padi, jagung, maupun komoditi lainnya.

Selain itu, inovasi lain yang dikembangkan PKT ada pada aspek teknologi produksi dan telah diakui oleh forum dunia, Dari inovasi yang telah dilakukan, PKT menerima berbagai penghargaan di 2021 antara lain, Terbaik II Kategori Transformasi Bisnis dan Organisasi, dalam ajang Anugerah BUMN Ke-10 Tahun 2021.

Kemudian, The Best Indonesia Green Awards 2021, dari La Tofi School of CSR. Serta Predikat National Lighthouse Industry 4.0, dalam ajang MoU dan Kick Off Asesmen INDI 4.0 dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN.

 

Reporter: Anisa Aulia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya