AP II Bagi-Bagi Sembako ke Warga yang Tak Mudik

PT Angkasa Pura II memberi ratusan paket sembako bagi warga di sekitar Bandara Internasional Soekarno Hatta yang tidak mudik

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 10 Mei 2021, 16:30 WIB
PT Angkasa Pura II memberi ratusan paket sembako bagi warga di sekitar Bandara Internasional Soekarno Hatta yang tidak mudik (dok: AP II)

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura II memberi ratusan paket sembako bagi warga di sekitar Bandara Internasional Soekarno Hatta yang tidak melakukan perjalanan mudik lebaran 2021, pada Senin (10/5/2021).

Seperti yang diterima Lidya, ibu dua orang anak ini sudah dua kali lebaran tidak bisa mudik ke kampung halamannya di Lampung, lantaran pandemi Covid-19.

"Sudah dua kali lebaran enggak pulang ke Lampung, di sana ada orang tua saya. Ya sudah saya memilih lebaran di rumah saja, sama suami dan anak,"tuturnya, saat ditemui di rumah di Kampung Rawalini, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang.

Namun, ketidakpulangannya ke kampung halaman ada hikmah tersendiri. Lidya dan keluarga mendapatkan dua paket sembako lengkap dari Angkasa Pura II.

"Alhamdulillah, buat memenuhi kebutuhan lebaran," katanya.

Sementara, Direktur Keuangan PT Angkasa Pura II, Wiweko Probojakti mengatakan, ada 300 paket sembako yang dibagikan hari ini di kampung tersebut. "Terutama bagi masyarakat yang tidak mudik, karena kan memang dilarang kembali di tahun ini," ujarnya.

Lalu, bila tarik mundur selama setahun, PT Angkasa Pura II menggelontorkan dana bantuan sosial di masa pandemi Covid-19 sebesar Rp11 miliar, bagi setiap masyrakat yang bertempat tinggal di sekitar 19 bandar udara yang dikelolanya.

"Selama masa pandemi pertengahan Mei 2020, hingga saat ini Mei 2021, kita sudah gelontorkan dana bantuan sebesar Rp11 miliar. Salah satunya dalam rangkaian hari ini, yang mana kita berikan bantuan sembako sebenyak 300 paket," katanya usai memberikan bantuan di Kampung Airport Rawalini, Desa Teluk Naga, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang.

Pemberian ini pun akan terus dilakukan terutama pada pemukiman yang ada disekitar bandara dibawah Angkasa Pura II.

"Komitmen bantuan lingkungan kepada pemukiman yang ada disekitar bandara akan terus berjalan karena itu diamanatkan oleh Kementerian BUMN dan tanggung jawab sosial AP II, meskipun diketahui saat ini traffic penumpang dan pesawat masih belum stabil," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Mudik Dilarang, Angkasa Pura II Sesuaikan Operasional di 20 Bandara

Suasana Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (10/6/2020). PT Angkasa Pura II selaku pengelola juga menerapkan prosedur physical distancing. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menyiasati turunnya lalu lintas penumpang dan pesawat pasa periode pelarangan mudik Lebaran 2021, PT Angkasa Pura (AP) II bakal membatasi jam operasional ke-20 bandara.

Director of Operation & Service AP II Muhamad Wasid mengatakan, seluruh bandara yang dikelola perseroan melakukan penyesuaian operasional.

“Lalu lintas penerbangan dan penumpang pada periode peniadaan mudik dipastikan akan turun, dan sejalan dengan itu kami melakukan penyesuaian operasional untuk memastikan bandara tetap optimal di setiap aspek," kata Wasid, dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (4/5/2021).

Lanjutnya, setiap bandara AP II bersiaga apabila ada penerbangan tidak berjadwal. Misalnya ada penerbangan dalam rangka kemanusiaan, militer, evakuasi medis, repatriasi, penerbangan VVIP/VIP, penerbangan kenegaraan, dan apabila ada penerbangan dengan status emergency atau darurat.

Melalui berbagai kesiapan ini, bandara-bandara AP II diharapkan dapat turut mendukung penerapan peniadaan mudik sebagai upaya bersama dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Sementara , President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin mengungkapkan, penyesuaian operasional bandara ini, adalah langkah AP II dalam melakukan penataan pada tiga aspek. Yaitu personel bandara, sistem operasional bandara, dan sistem penerbangan.

“Seluruh bandara AP II didesain dapat beradaptasi dengan cepat di tengah dinamisnya kondisi pada pandemi ini. Penataan pada aspek personel bandara didukung adanya aplikasi karyawan AP II yaitu iPerform, lalu penataan aspek sistem operasional bandara didukung adanya wadah bagi seluruh stakeholder yakni Airport Operation Control Center [AOCC], dan penataan pada sistem penerbangan dilakukan dengan menerapkan Airport Collaborative Decision Making [A-CDM],” ungkapnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya