Liputan6.com, Jakarta Kesedihan dirasakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) atas kepergian Ustaz Tengku Zulkarnain untuk selama-lamanya. MUI berduka atas meninggalnya pria yang pernah menjabat sebagai Sekjen MUI 2015-2020 itu.
"MUI turut berdukacita atas wafatnya beliau yang disebabkan COVID-19. Semoga beliau syahid dan ditempatkan di surga jannah dan keluarga diberikan kesabaran," kata Sekjen MUI Amirsyah Tambunan.
Advertisement
Mengenang Ustaz Tengku Zulkarnain, Amirsyah menyampaikan bahwa semasa hidup almarhum merupakan pribadi yang lugas dan tegas saat berdakwah.
"Beliau orang baik, tegas dan lugas dalam menjalankan misi dakwah amar ma’ruf nahi munkar," kata Amirsyah dalam keterangan di Jakarta, Senin (10/5/2021) malam mengutip Antara.
Amisyah menuturkan sewaktu almarhum aktif memberikan kritik dan masukan untuk MUI. Hal itu dilakukan Tengku Zul demi membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Di tengah kesibukan berdakwah keliling Indonesia, beliau menyempatkan hadir dalam Rapat Pimpinan Harian MUI setiap Selasa. Kehadiran Tengku dalam rapat pimpinan harian, kerap menghadirkan suasana yang hidup sehingga rapat tidak berlangsung monoton seperti disampaikan Amirsyah.
Berbeda pendapat saat rapat juga terjadi. Tak jarang, Tengku Zul beradu pendapat dengan anggota yang lain. Sesudah itu, di luar rapat almarhum bisa kembali bercanada seperti tidak ada masalah.
Simak Juga Video Berikut
Sosok Kontroversial di Media Sosial
Semasa hidup, pria berdarah Melayu itu aktif di Twitter. Amirsyah menuturkan bahwa Tengku Zul dikenal sebagai tokoh agama yang paling banyak mendapat hujatan dari warganet karena dianggap kontroversial.
Meski begitu, Tengku sama sekali tak pernah melaporkan orang yang mencacinya ke kepolisian lewat UU Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik ( ITE). Tengku bahkan kerap membalas caci makian itu dengan candaan.
Sebelumnya, Tengku Zulkarnain meninggal dunia saat dalam perawatan COVID-19 di RS Tabrani di Kota Pekanbaru, Riau pada Senin petang.
"Benar, Ustaz (Zulkarnain) sudah meninggal dunia. Baru saja satu menit setelah selesai adzan maghrib," ujar Ian Machyar kepada wartawan di Pekanbaru, Riau.
Kondisi Tengku Zulterus memburuk sehingga harus mendapatkan perawatan dengan ventilator di ruang ICU RS Tabrani. Namun, kondisi-nya tidak bisa diselamatkan.Tengku Zul lahir di Medan, Sumatera Utara pada 14 Agustus 1963. Ia merupakan lulusan Universitas Sumatera Utara (USU) jurusan Sastra Inggris.
Advertisement
