Pandemi Covid-19 Bawa Untung Bagi Perusahaan Penyedia Layanan Internet

Pandemi Covid-19 yang telah terjadi lebih dari 1 tahun di Indonesia ternyata membawa dampak positif bagi perusahaan penyedia layanan internet.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2021, 00:47 WIB
Kepraktisan internet membuat penggunanya jadi lebih mudah untuk mengakses segala informasi

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang telah terjadi lebih dari 1 tahun di Indonesia ternyata membawa dampak positif bagi perusahaan penyedia layanan internet. Salah satunya dialami oleh Link Net.

Sepanjang 2020, Link Net menambahkan jumlah pelanggan terbanyak sejumlah 171 ribu pelanggan, meningkatkan total pelanggan sebesar 25 persen menjadi 839 ribu.

Perseroan menambah 211 ribu home passes ke dalam jaringannya, menjadikan total home passes sebesar 2,68 juta. Pada FY2020, Link Net mencapaitingkat penetrasi jaringan tertinggi sebesar 31,3 persen.

Pendapatan Rata-rata per Pelanggan (ARPU) stabil pada Rp 364 ribu di 2020. Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen mulai melihat perubahan perilaku konsumen yang menyebabkan peningkatan akan fixed line broadband.

"Dengan adanya pandemi COVID-19 di masyarakat, kami melihat perubahan perilaku berjalan dengan pesat. Perubahan seperti work from home, learn from home, penggunaan e-commerce dan pertumbuhan layanan tele-medicine kemungkinan besar akan tetap ada di masa depan. Perubahan perilaku ini akan menuntun pada peningkatan kebutuhan akan internet berkecepatan tinggi tanpa batas," kata Presiden Direktur dan CEO Perseroan Marlo Budiman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/5/2021).

Selain itu, pada 2020 Link Net membukukan pendapatan sebesar Rp 4,05 triliun atau tumbuh 7,8 persen ear on Year. EBITDA meningkat 11,3 persen menjadi Rp 2,3 triliun, dengan marjin EBITDA sebesar 56,9 persen.

Pendapatan per saham meningkat 9,3 persen menjadi Rp 340 per lembar saham. Laba Bersih meningkat 5,3 persen menjadi Rp 942 miliar dengan marjin Laba Bersih pada 23,3 persen.

Pada kuartal IV 2020, Pendapatan perusahaan juga meningkat 10,7 persen menjadi Rp 1,09 triliun dibandingkan dengan periode yang sama di 2019.

Pendapatan per kuartal meningkat 7 perse pada kuartal IV 2020 dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. EBITDA pada kuartal IV 2020 tercatat Rp 668 miliar, bertumbuh 48,4 persen dibandingkan dengan kuartal IV 2019.

Per kuartal, EBITDA meningkat 15,4 persen pada kuartal IV 2020 dibandingkan dengan kuartal III 2020. Marjin EBITDA juga tercatat 61 persen. Sedangkan laba bersih meningkat 99,5 persen menjadi Rp 243 miliar dibandingkan dengan kuartal IV 2020.

"Secara keseluruhan, tahun 2020 adalah tahun yang kuat untuk bisnis kami walaupun penuh tantangan dalam masa pandemi. Kami meningkatkan total pelanggan sebesar 25 persen dan pelanggan baru ini akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan pada tahun 2021 dan seterusnya," ungkap Marlo. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Deviden

Ilustrasi keyboard (pixabay.com)

Link Net akan membayar dividen dengan total berkisar antara Rp 283 miliar untuk FY2020 atau sebesar 30 persen dari Laba Bersih. Pembayaran dividen akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Link Net.

Pada tahun 2020, Link Net memulai proses migrasi kabel jaringan kami ke tiang infrastruktur kami sendiri untuk mencapai kemandirian infrastruktur. Target Perseroan adalah untuk memindahkan 60.000-65.000 tiang pada tahun 2020 dan hingga akhir 2020, Link Net telah memindahkan 65.100 tiang ke infrastruktur kami sendiri.

Manajemen melaporkan bahwa proyek berjalan sesuai jadwal, mendapat pendanaan yang cukup dan berada di bawah anggaran. Proyek ini diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2022. Pada saat itu, biaya sewa tiang sebesar 3,6 persen akan hilang dan akan mempengaruhi arus kas dan pendapatan kami secara positif.

"Proyek migrasi kami berjalan sesuai jadwal, memiliki pendanaan yang cukup, berada di bawah anggaran dan setelah selesai pada pertengahan tahun 2022, biaya sewa rental akan hilang dan akan meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan kami," tutur Marlo.

?Kami melihat pertumbuhan pendapatan yang positif pada unit bisnis di kota-kota di luar Jakarta dan kami berharap hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2021 dan seterusnya. Saya menantikan kesempatan lainnya untuk melaporkan kesuksesan kami selama tahun 2021," tutup dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya