Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui kerja sama Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) sebagai produsen utama gas oksigen di Indonesia berinisiatif untuk membantu India dengan menyalurkan bantuan 1.400 unit tabung oksigen pada tahap pertama dari total 3.400 unit.
Advertisement
Seperti diketahui, saat ini India sedang menghadapi gelombang besar kedua pandemi Covid-19 yang lebih berat dibandingkan gelombang pertama.
Sejak awal masa pandemi, India telah melaporkan 21,49 juta kasus dan 234.083 kematian, yang menjadikan kasus Covid-19 India sebagai peringkat kedua setelah Amerika Serikat.
Kini terdapat 3,6 juta kasus aktif di India dan bahkan dalam sepekan terakhir, telah dilaporkan tambahan 1,57 juta kasus baru dan lonjakan tinggi jumlah kematian harian.
Gelombang kedua pandemi tak terelakkan dengan munculnya varian yang berasal dari mutasi ganda Covid-19 dan membuat situasi tereskalasi dengan cepat.
Tenaga kesehatan di India berjuang di garis depan untuk menangani lonjakan jumlah pasien. Di sisi lain, alat medis, ventilator, dan tabung oksigen untuk pasien pun juga sangat terbatas ketersediaannya.
Bantuan Indonesia diapresiasi pemerintah India. Ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada acara Pelepasan Penyaluran Bantuan Tabung Oksigen Dari Pemerintah Indonesia Kepada Pemerintah India di Cikande, Serang, Banten (10/5/2021).
“Saya menyampaikan apresiasi yang besar kepada Kementerian Perindustrian, PT Samator Group yang merupakan salah satu produsen utama AGII, dan seluruh pihak yang telah terlibat dalam membantu melancarkan penyaluran bantuan tabung oksigen untuk India terkait pandemi Covid-19 gelombang ke-2,” ujar dia.
Selama ini India dikatakan merupakan salah satu negara mitra strategis bagi Indonesia baik dalam hal diplomatik maupun kerja sama ekonomi khususnya di sektor perindustrian dan perdagangan.
"Sudah sewajarnya jika kita turut membantu saudara-saudara kita di India yang sedang mengalami kesulitan” tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Selain PT Samator, pelaku industri dan asosiasi lain yang turut berpartisipasi yakni PT Indorama Ventures Indonesia, PT Indo-Rama Synthetics Tbk., PT Asia Pacific Fibers Tbk., PT Indo Bharat Rayon (Aditya Birla Group), PT Mutu Gading Tekstil, dan Asosiasi Industri Karpet dan Sajadah.
Fenomena yang terjadi di India saat ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk selalu waspada dan mengedepankan langkah-langkah antisipatif.
Dengan adanya momen HM.4.6/…/SET.M.EKON.3/05/2021Idulfitri, mobilitas warga akan lebih padat dari biasanya. Aturan peniadaan mudik telah menjadi langkah yang tepat untuk mengantisipasi lonjakan kasus.Kunci pencegahan penyebaran Covid-19 adalah dengan terus mendorong kepatuhan masyarakat untuk disiplin melaksanakan protokol kesehatan.
Menko Airlangga juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus mematuhi protokol kesehatan, terutama dalam mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, serta sedapat mungkin agar menghindari kerumunan.
Saksikan Video Ini
Jangan sampai kendor
Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti juga mengapresiasi bantuan dari Indonesia. Beliau berharap bahwa India dan Indonesia dapat segera mengatasi pandemi Covid-19, begitu juga dengan perekonomian yang membaik untuk kedua negara.
"Semoga bantuan ini dapat membantu India dan pasien terinfeksi COVID-19 di sana untuk segera sembuh, sehingga tidak lagi terjadi korban jiwa yang berjatuhan dan gelombang kedua COVID-19 di India dapat segera mereda," tutup Airlangga.
Turut hadir dalam acara ini para Eselon 1 dari Kementerian Perindustrian dan Kementerian Luar Negeri, Duta Besar India untuk Indonesia; Ketua Asosiasi Gas Industri Indonesia; Ketua Komite Karpet dan Sajadah API; Direktur Utama PT. Aneka Gas Industri Tbk.; Direktur Utama PT Indorama Ventures Indonesia.
Kemudian Direktur Utama PT Indo-Rama Synthetics, Tbk.; Direktur Utama PT Asia Pacific Fibers, Tbk.; Direktur Utama PT Indo Bharat Rayon (Aditya Birla Group); Direktur Utama PT Mutu Gading Tekstil; Direktur Utama PT Universal Carpet and Rugs; Direktur Utama PT Rainbow Indah Carpets; Direktur Utama PT Classic Prima Carpet Industries; Direktur Utama PT Multindo Velvets Industries; Direktur Utama PT Aarti Jaya Velvet Industri; Direktur Utama PT Anugrah Esa; dan Direktur Utama PT AM/NS indonesia.
Advertisement