Liputan6.com, Jakarta Edinson Cavani dikabarkan telah menandatangani kontrak satu tahun dengan Manchester United atau MU. Ini terjadi menyusul pembicaraan sang pemain dengan klub Liga Inggris itu.
Sebelumnya, manajer MU Ole Gunnar Solskjaer dalam beberapa pekan terakhir pernah mengungkapkan soal keinginannya untuk melihat pemain veteran yang sedang dalam performa terbaik tersebut melanjutkan kariernya di Old Trafford, dan sekarang kesepakatan telah dicapai.
Advertisement
Cavani, 34, dilaporkan telah menandatangani kontrak hingga musim panas 2022 setelah menolak tawaran menarik dari Boca Juniors. Dia akan menghabiskan satu musim lagi di sepakbola elite Eropa.
Kabar tersebut diperkirakan akan segera dikonfirmasi oleh MU, jelang laga melawan Leicester City pada Selasa malam nanti.
Ketertarikan MU pada Cavani setelah dia mencetak dua gol yang mempesona. Baru-baru ini dia mencetak dua gol di Roma untuk memastikan tempat di final Liga Europa, sebelum turun dari bangku cadangan dan mencetak gol melawan Aston Villa pada hari Minggu.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Harus Dipantau
Pemain Uruguay itu kini telah menggantikan posisi Marcus Rashford sebagai penyerang pilihan pertama MU meski Solskjaer tetap bersikeras bahwa situasi bintang veteran itu masih harus dipantau.
Di awal musim, Solskjaer mengatakan kepada para penggemar bahwa klub sedang berdialog dengan Cavani, dengan mengatakan: `` Kami sedang berbicara dengan Eddy. Edinson adalah striker top dan apa pun yang dia putuskan, mari kita lihat. Kami dalam dialog yang baik dengannya," katanya.
Advertisement
Frustrasi
Awalnya, Cavani menemukan waktu permainannya sangat terbatas dan sempat frustrasi dengan kurangnya peluang dan menit bermain di tim utama di bulan-bulan pembukaan.
Kondisi menjadi lebih buruk pada pergantian tahun ketika striker tersebut menemukan dirinya terlibat dalam perselisihan, setelah mengeluarkan posting media sosial di mana dia menyebut salah satu teman dekatnya sebagai 'negrito.'
Bikin Gempar
Cavani dkemudian diberi sanksi larangan tiga pertandingan dan denda 100.000 pounds oleh Asosiasi Sepak Bola pada akhir Desember, yang dipahami memiliki pengaruh besar pada tekadnya saat itu untuk membatalkan tugasnya di Liga Premier.
Tindakan yang diambil terhadap Cavani oleh FA menyebabkan kegemparan global, dan bahkan memicu tindakan tim nasional Uruguay yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan mengeluarkan pernyataan reaktif.
Mereka menuduh sepak bola Inggris melakukan 'tindakan diskriminatif yang sebenarnya' dengan menghukum rekan satu tim mereka karena menggunakan istilah sehari-hari.
Baca Juga
Pelatih Jepang Puji Kinerja Shin Tae-yong Meski Kalah 0-4, Sebut Timnas Indonesia Punya Kans Lolos Piala Dunia
Timnas Indonesia Keok 0-4 di Tangan Jepang, Jay Idzes Sebut Skuad Garuda Belum Kehilangan Harapan
Dibantai Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Calvin Verdonk Beber Strategi Bangkit Lawan Arab Saudi
Advertisement