Liputan6.com, Jakarta - Israel kembali melakukan serangan di kompleks Masjid Al-Aqsa dan jalur Gaza hingga menimbulkan jatuhnya korban meninggal dunia.
Reuters melaporkan tembakan roket dan serangan udara Israel ke Palestina terus berlangsung hingga larut malam, Senin (10/5/2021). Ledakan keras di dekat Kota Gaza dan di sepanjang jalur pantai terdengar keras.
Advertisement
Atas aksi tak manusiawi yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, membuat sejumlah warganet dari berbagai belahan dunia geram dan mengutuk penyerangan tersebut.
Pantauan Tekno Liputan6.com, Selasa (11/5/2021), tagar Save Palestina (#SavePalestine) dan tagar Al-Aqsa Under Attack (#AlAqsaUnderAttack) berada pada jajaran atas trending topic di Twitter.
Banyak pula warganet yang melantunkan doa untuk keselamatan warga Palestina.
"Kamu tidak perlu menjadi Muslim untuk membela Gaza. Kamu hanya perlu menjadi MANUSIA. Semoga Allah melindungi mereka. Sertakan orang-orang ini dalam doa kamu," tulis @suniesidewoo.
"Tolong berhenti scrolling. Yuk, doakan sejenak saudara-saudara kita di Palestina, semoga dalam lindungan Allah SWT selalu. Aamiin," cuit @polar0rca.
"Mereka masih berdoa saat mereka diserang, iman mereka lebih kuat dari kehancuran. Semoga Allah melindungi rakyat Palestina yang berjuang untuk hidup mereka," timpal @crazylovelili.
"Saudara dan saudari kita di Palestina sedang menderita, Ya Allah tolong hancurkan & hapuskan Israel, angkat suara Anda, BERDOA UNTUK PALESTINA," tulis @pathan_sumaya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
20 Orang Tewas
Israel melancarkan serangan udara terhadap sasaran militan di Jalur Gaza, setelah roket ditembakkan dari wilayah itu menuju Yerusalem.
Kementerian kesehatan Palestina yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan 20 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan itu.
Di Yerusalem, tembakan roket menyebabkan parlemen Israel dievakuasi saat sirene dibunyikan.
Melansir BBC, Selasa (11/5/2021), penguasa Hamas di Gaza mengancam akan menyerang setelah ratusan warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di Yerusalem pada Senin (10/5).
Sementara itu, Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya tiga militan Hamas.
"Kami telah mulai, dan saya ulangi, mulai menyerang sasaran militer di Gaza," kata juru bicara militer Israel, Letkol Jonathan Conricus kepada wartawan.
Sumber Hamas mengatakan kepada BBC bahwa seorang komandan Brigade Izzedine al-Qassam, Mohammed Abdullah Fayyad, telah tewas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Hamas telah "melewati garis merah" dan bahwa Israel akan menanggapi "dengan kekuatan besar".
Advertisement
Bentrok Polisi Israel dan Warga Palestina
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Hamas perlu mengakhiri serangan roket "segera".
Ia menambahkan: "Semua pihak perlu menurunkan ketegangan."
Beberapa hari terakhir, telah terjadi kekerasan terburuk di Yerusalem selama bertahun-tahun, dengan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam konfrontasi dengan polisi Israel di luar masjid al-Aqsa pada hari Senin.
Pawai yang direncanakan oleh kaum nasionalis Israel yang akan melewati daerah Muslim di Kota Tua Yerusalem Timur dibatalkan karena khawatir hal itu dapat memicu kerusuhan.
Peristiwa Hari Yerusalem menandai penangkapan Israel atas Yerusalem Timur - rumah bagi Kota Tua dan situs sucinya - pada tahun 1967, dan biasanya menyaksikan ratusan pemuda Israel yang mengibarkan bendera berjalan melalui Muslim Quarter melalui Gerbang Damaskus, menyanyikan dan menyanyikan lagu-lagu patriotik.
Ini dianggap oleh banyak orang Palestina sebagai provokasi yang disengaja. Ditambah lagi, pawai tahun ini juga akan berlangsung di hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.
(Isk/Tin)