Liputan6.com, South Carolina - Setelah pengepungan yang dimulai pada 2 April 1780, Amerika Serikat (AS) mengalami kekalahan terburuk dari revolusi pada 12 Mei 1780, dengan penyerahan tanpa syarat dari Mayor Jenderal Benjamin Lincoln kepada Letnan Jenderal Inggris Sir Henry Clinton dan pasukannya yang berjumlah 10.000 di Charleston, South Carolina.
Dikutip dari History, Selasa (11/5/2021), setelah kemenangan tersebut, Inggris menangkap lebih dari 3.000 prajurit dan sejumlah besar amunisi serta peralatannya.
Advertisement
Setelah kejadian tersebut, Letnan Jenderal Clinton berlayar ke New York setelah mengetahui ekspedisi Prancis yang akan datang ke negara bagian utara yang didukungi Inggris.
Saksikan Juga Video Ini:
Mampu Membalikkan Keadaan pada 20 Oktober 1781
Ia meninggalkan Jenderal Charles Cornwallis dalam komando 8.300 pasukan Inggris di South Carolina.
South Carolina sendiri adalah negara bagian yang sangat terpecah.
Pertama, Inggris menggunakan para loyalis untuk menenangkan populasi Patriot yang membalas kekerasan dengan cara yang sama.
Strategi perang gerilya yang digunakan oleh Patriot Francis Marion, Thomas Sumter dan Nathanael Greene selama kampanye 1780 hingga 1781 yang mengejar jauh lebih banyak pasukan Inggris ke Virginia di mana mereka akhirnya menyerah di Yorktown pada 19 Oktober 1781.
Setelah mengalami kekalahan karena menyerah kepada Inggris di Charleston, Mayor Jenderal Lincoln mampu membalikkan keadaan dan menerima seremionial penyerahan Cornwallis kepada Jenderal George Washington di Yorktown pada 20 Oktober 1781.
Reporter: Paquita Gadin
Advertisement