Studi: Mengutamakan Kepentingan Diri Sendiri Tidak Selalu Egois

Mencintai diri sendiri memiliki manfaat tersendiri, dan Anda tidak perlu merasa bersalah karena memprioritaskan diri sendiri.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2021, 20:10 WIB
Ilustrasi Ekspresi Bahagia Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Liputan6.com, Jakarta - Terkadang kita berusaha keras untuk membuat orang yang dicintai seperti teman, dan bahkan bosbahagia. Tak ada salahnya bekerja ekstra untuk orang lain, tetapi tidak sehat ketika kita ragu melakukan hal yang sama untuk diri kita sendiri hanya karena kita takut disebut egois.

Menurut Bright Side, mencintai diri sendiri memiliki manfaat tersendiri, dan Anda tidak perlu merasa bersalah karena memprioritaskan diri sendiri.

Berikut alasan mengapa menempatkan diri Anda sebagai yang pertama tidak egois sama sekali.

Saksikan Video Berikut Ini:


Mengutamakan Diri Sendiri Juga Menguntungkan Orang yang Anda Cintai

ilustrasi pasangan bahagia/Image by N-Y-C from Pixabay

Ada alasan mengapa dalam penerbangan pramugari memerintahkan kita untuk memakai masker oksigen terlebih dahulu sebelum membantu orang lain selama keadaan darurat penerbangan. Karena jika kita kehabisan oksigen, kita tidak akan dapat membantu siapa pun. 

Dengan cara yang sama, ketika Anda terlalu lelah atau sangat tidak bahagia, Anda tidak berguna bagi orang-orang di sekitar Anda.

Seorang psikolog klinis, Tracy Thomas, Ph.D., mencatat bahwa hubungan Anda dengan orang yang Anda cintai lebih baik ketika Anda berada dalam kondisi terbaik secara fisik, mental, dan emosional. 

Jadi jangan merasa bersalah karena mengambil cuti atau melakukan hal-hal yang memicu kegembiraan. Orang yang Anda cintai akan berterima kasih untuk itu.


Istirahat Adalah Persyaratan, Bukan Hadiah

ilustrasi/copyright pexels.com/Andre Furtado

Ketika Anda benar-benar kelelahan, Anda perlu mengurangi produktivitas kerja, rumah, dan sosial Anda. 

Stres yang berkepanjangan juga dapat menguras mental dan emosional. 

Psikiater Vanessa Padilla, MD, merekomendasikan belajar mengatakan "tidak" ketika Anda kewalahan dengan hal-hal yang harus dilakukan dan sebaliknya mendelegasikan tugas. 

Berolahraga, bersantai, dan cukup tidur juga akan meningkatkan kesehatan dan suasana hati Anda secara keseluruhan.


Mendorong Diri Melampaui Batas dapat Membuat Anda Sakit Secara Fisik

Ilustrasi Emosi Sedih Credit: pexels.com/EnginAkyurt

Stres mengaktifkan respons melawan atau lari tubuh dengan melepaskan hormon yang disebut kortisol. Reaksi ini memberi Anda dorongan energi yang Anda butuhkan.

Namun di saat yang bersamaan, terjadi peningkatan kadar kortisol akibat stres kronis, yang juga dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penambahan berat badan, tekanan darah tinggi, sistem kekebalan yang terganggu, dan risiko penyakit lain.

Maka dari itu, istirahat atau menjaga keseimbangan kehidupan kerja bukanlah hal yang egois - ini penting untuk kesejahteraan Anda.


Mentransfer Energi kepada Orang-orang di Sekitar

Ilustrasi Ekspresi Bahagia Credit: pexels.com/Jopwell

Dr. Thomas menjelaskan bahwa keluarga dan teman menyerap suasana hati dan energi Anda. Jika selalu marah, atau kelelahan, orang-orang di sekitar juga akan merasakannya. 

Faktanya, satu penelitian menemukan korelasi antara stres pengasuhan dan peningkatan kadar kortisol pada anak-anak.

Menjaga diri sendiri dan kesehatan akan menempatkan Anda pada disposisi yang lebih baik. Dan ketika mengeluarkan getaran yang baik, Anda juga mentransfer energi positif kepada orang yang dicintai.


Tak Apa Jika Sedang Tidak Baik

Ilustrasi sedih, kecewa. (Photo by Eric Ward on Unsplash)

Dr. Padilla mengatakan, tidak ada salahnya mengadakan pesta kasihan sesekali. Anda harus mengakui bahwa semua emosi Anda valid, bahkan yang negatif. Anda juga harus belajar menerima bahwa tidak semuanya ada dalam kendali Anda.

Namun, kunci untuk menghindari spiral ke bawah adalah menetapkan tenggat waktu untuk merasakan kesedihan. Setelah mengalami semua emosi ini, Anda harus melepaskannya. Anda harus bertanya pada diri sendiri apa yang akan membuat diri merasa lebih baik dan bertindak berdasarkan itu.

Reporter: Lianna Leticia

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya