Liputan6.com, Jakarta - Phuket salah satu destinasi wisata di Thailand yang mengalami pukulan berat akibat pandemi corona Covid-19. Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke sana, Phuket akan dibuka kembali pada Juli 2021.
Namun, Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand mengatakan Phuket harus nol corona Covid-19. Menurut Phiphat Ratchakitprakarn, Phuket harus mencatat nol kasus Covid-19 jika rencana pembukaan tersebut akan dilanjutkan, dilansir dari The Thaiger, Selasa (11/5/2021).
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, saat ini baru 70 persen pulau tersebut yang penduduknya telah divaksinasi. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Kesehatan Masyarakat akan bekerja sama untuk memutuskan tindakan apa yang akan diambil.
Operator pariwisata di Phuket sangat berpegang teguh pada harapan bahwa pembukaan kembali pulau pada Juli akan berlanjut, dengan banyak bisnis melihatnya sebagai kesempatan terakhir mereka. Apa yang disebut "model kotak pasir" akan membuat pulau itu dibuka kembali untuk turis asing yang divaksinasi tanpa karantina wajib.
Phiphat mengatakan pejabat pariwisata berharap dapat menarik antara 3 sam;pai 4 juta pengunjung internasional. Model tersebut akan diperluas ke bagian lain negara itu, termasuk Phang Nga, Krabi, Koh Samui, Pattaya, Chiang Mai, dan Bangkok.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Travel Bubble
"Kami harus mempercepat penyuntikan, khususnya di Bangkok, untuk mencapai kekebalan komunitas pada kuartal keempat. Jumlah infeksi harian harus di bawah 200 pada akhir bulan ini untuk memulihkan kepercayaan pariwisata internasional," kata dia.
Phiphat mengatakan bahwa inisiatif khusus akan diluncurkan pada Januari 2022. Dengan hasil yang digunakan untuk membuat dana guna membantu industri pariwisata bertahan dari bencana di masa depan.
Dia menghitung bahwa jika Thailand mendapat 20,8 juta turis asing pada 2022, dana tersebut akan mencapai 6,2 miliar baht untuk membuktikan sektor tersebut di masa depan. Setelah Thailand mengendalikan wabah Covid-19, para pejabat berencana untuk membuka kembali diskusi travel bubble dengan negara-negara tetangga, termasuk Hong Kong, Singapura, Laos, Malaysia, dan Vietnam.
Advertisement